KOMPAS.com - Formasi 3-4-3 dalam sepak bola mulai dikenal pada akhir tahun 1980-an di Italia.
Formasi 3-4-3 adalah formasi yang sering digunakan dalam tim untuk sistem penguasaan bola di tengah lapang.
Sebab, formasi bermain 3-4-3 bertujuan untuk menguasai daerah tengah permainan dengan memberikan empat gelandang.
Seperti diketahui, formasi 3-4-3 berarti menggunakan tiga pemain bek murni, empat gelandang, dan tiga penyerang depan.
Baca juga: Apa Itu Formasi dalam Olahraga?
Dikutip dari breakingthelines.com, formasi 3-4-3 mulai populer pada akhir tahun 1980-an atau awal 1990-an di Italia.
Strategi tersebut menunjukkan agresivitas penyerangan tim lewat banyaknya pemain kreatif di tengah dan tiga penyerang.
Kondisi itu memungkinkan banyaknya pemain di area pertahanan lawan dibanding area sendiri.
Barcelona pernah mengandalkan skema 3-4-3 saat dilatih oleh Johan Cruyff. Dia memasang empat gelandang dengan posisi seperti diamond.
Baca juga: Formasi Sepak Bola dengan Tiga Pemain Bertahan
Kemudian, formasi tiga bek juga berlanjut di tangan Antonio Conte dan menghasilkan gelar juara Liga Italia untuk Juventus secara beruntun (2011-2014) dan Liga Inggris bagi Chelsea pada edisi 2016-2017.
Begitu juga dengan gebrakan Gian Piero Gasperini di Atalanta yang membuat klub berjuluk Sang Dewi itu konsisten di papan atas Liga Italia.
Sementara dikutip dari soccercoachingpro.com, ada beberapa keunggulan dalam formasi ini, di antaranya:
Opsi menyerang lebih banyak karena memiliki jumlah pemain yang cukup di lini depan.
Baca juga: Cara Membaca Formasi Sepak Bola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.