Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas dari Hukuman, Shi Yuqi Bakal Comeback di Kejuaraan Dunia BWF 2022

Kompas.com - 20/07/2022, 12:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Tunggal putra China yang pernah menduduki ranking 2 dunia, Shi Yuqi, akan kembali bertanding. Pebulu tangkis berusia 26 tahun itu bakal tampil pada Kejuaraan Dunia BWF 2022, Agustus mendatang.

Shi Yuqi mendapat hukuman larangan bertanding selama satu tahun dari Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) akibat sikap tidak profesionalnya saat melawan Kento Momota pada semifinal Piala Thomas 2020 di Denmark, Oktober tahun lalu.

Hukuman itu membuat Shi Yuqi tidak bisa tampil pada turnamen internasional termasuk membela China pada Piala Thomas 2022 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, Mei lalu.

Kini, Shi Yuqi telah bebas dari hukuman tersebut dan siap kembali bertanding di panggung internasional.

Baca juga: China Hukum Shi Yuqi 1 Tahun karena Sikap Aneh Lawan Kento Momota

Dilansir dari Badminton Planet pada Rabu (20/7/2022), CBA menyampaikan bahwa Shi Yuqi telah mengakui kesalahan yang ia lakukan.

"CBA telah mendisiplinkan Shi Yuqi atas kesalahannya selama masa skorsing. Dia telah menunjukkan keinginan yang kuat untuk bermain kembali di turnamen internasional dan meraih kejayaan untuk negara dengan berlatih sangat keras," demikian keterangan resmi CBA.

CBA pun memastikan bahwa Shi Yuqi bakal tampil pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2022 di Tokyo, Jepang, 22-28 Agustus mendatang.

"Setelah evaluasi komprehensif oleh CBA, kami telah memutuskan untuk menerima undangan dari BWF dan telah setuju mengirim Shi Yuqi untuk bersaing pada Kejuaraan Dunia 2022 di Jepang," imbuh CBA.

Alasan CBA Menghukum Shi Yuqi

CBA menghukum Shi Yuqi berupa larangan bertanding selama satu tahun setelah sang pemain menunjukkan sikap aneh ketika melawan pemain Jepang, Kento Momota, pada semifinal Piala Thomas 2020.

Pada pertandingan tersebut, China berhasil mengalahkan Jepang dengan skor 3-1 untuk merebut tiket ke final Piala Thomas 2020.

Baca juga: Sikap Aneh Shi Yuqi Berujung Hukuman 1 Tahun, Momota Sempat Singgung Harga Diri

Adapun satu-satunya poin yang hilang dari skuad China adalah ketika Shi Yuqi kalah dari Kento Momota pada partai pertama.

Pada gim pertama, Momota mampu unggul atas Shi Yuqi dengan skor 22-20. Namun pada gim kedua, Shi Yuqi membuat keputusan aneh ketika ia tertinggal jauh dari Momota.

Saat interval gim kedua, Shi Yuqi tertinggal 2-11. Setelah itu dia nyaris tak berdaya sehingga Momota unggul jauh saat match point dalam kedudukan 5-20.

Saat Momota sudah di ambang kemenangan, Shi Yuqi memberitahu wasit bahwa dirinya ingin retire alias mundur akibat paronychia atau infeksi pada kulit sekitar kuku.

Baca juga: 4 Kata di Kostum Shi Yuqi Jadi Lampu Hijau China Cabut Hukuman

Sejumlah fans bulu tangkis lantas melancarkan kritik kepada Shi Yuqi melalui media sosial. Mereka menilai sang pemain melakukan tindakan tidak sportif.

Sebab, Shi Yuqi memilih mundur ketika lawan sudah mencapai match point. Keputusan Shi Yuqi ini dianggap janggal oleh penggemar.

Para penggemar semakin kesal lantaran setelah pertandingan itu Shi Yuqi seperti tidak mau mengakui keunggulan Kento Momota.

"Jika dia masih pada poin 20, itu berarti saya tidak kalah," kata Shi Yuqi waktu itu.

Akibat sikapnya itu, CBA kemudian menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama satu tahun kepada Shi Yuqi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas Indonesia
Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Liga Inggris
Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Liga Champions
Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Timnas Indonesia
STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Timnas Indonesia
Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Liga Champions
Biang Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Qatar

Biang Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Qatar

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Man City Pertama, Chelsea 10 Besar Usai Pesta Gol

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Man City Pertama, Chelsea 10 Besar Usai Pesta Gol

Liga Inggris
Hasil Chelsea Vs Everton: Sensasi 4 Gol Palmer, The Blues Pesta

Hasil Chelsea Vs Everton: Sensasi 4 Gol Palmer, The Blues Pesta

Liga Inggris
Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia

Klasemen Piala Asia U23 2024: Qatar Puncaki Grup A Usai Bekuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com