KOMPAS.com - Tahapan pelaksanaan aktivitas gerak berirama meliput tahap pemanasan (warming up), gerakan inti, dan pendinginan (cooling down).
Setiap tahapan dalam gerak berirama memiliki gerakan dan tujuan yang berbeda-beda.
Misalnya, gerakan inti akan lebih banyak menguras tenaga dan pernapasan dibanding pemanasan maupun pendinginan.
Berikut penjelasan tahapan pelaksanaan aktivitas gerak berirama:
Baca juga: Gerak Berirama dalam Senam Aerobik
Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK, berikut adalah penjelasan tahapan pelaksanaan aktivitas gerak berirama dari pemanasan, inti, dan pendinginan.
Gerakan pemanasan sangat penting sebelum kita melakukan gerakan inti, akan tetapi terkadang dilalaikan, sehingga mengakibatkan otot sakit (cedera).
Pemanasan mempunyai tujuan penting, yaitu:
Baca juga: Dua Jenis Gerak yang Terdapat dalam Gerak Berirama
Pemanasan terdiri dari latihan ringan untuk 3-5 menit, didahului oleh kegiatan penguluran (stretching) otot-otot tubuh dan dilanjutkan dengan gerakan dinamis pemanasan.
Pola yang kedua yaitu kebalikan dari pola pertama dimana seseorang melakukan pemanasan dinamis dulu kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan penguluran otot-otot tubuh.
Contoh bentuk gerakan pemanasan dalam gerak berirama:
Baca juga: Gerakan Ayunan Lengan dan Tangan dalam Gerak Berirama
Model gerakan pada tahap ini diawali gerakan yang ringan dengan gerakan pelan menuju gerakan yang lebih cepat/kuat.
Umumnya dalam tahap ini gerakannya diulang 2-5 kali ulangan.
Gerakan inti di dalam gerak berirama/senam ritmik terdiri dari beberapa unsur gerakan melompat, memutar badan, lari-lari kecil dan variasi gerakan anggota badan lainnya.
Gerakan inti dalam gerak berirama/senam ritmik bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasikan gerakan otot-otot tubuh dan persendian.
Baca juga: Jenis-jenis Langkah dalam Gerak Berirama
Pada tahap ini harus tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur.
Hal terpenting pada akhir latihan gerak berirama/ritmik ialah perlunya untuk tetap bergerak agar darah dapat dipompakan dari sekitar kaki menuju pusat sistem peredaran darah.
Perubahan dan penurunan tingkatan secara bertahap tersebut berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada bagian tubuh tertentu.
Contoh gerakan pendinginan dalam aktivitas gerak berirama:
Baca juga: 6 Unsur Senam Irama atau Gerak Berirama