Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Para-atletik Indonesia Borong Medali di Swiss, Modal Berharga Jelang APG 2022

Kompas.com - 02/06/2022, 14:20 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim para-atletik Indonesia memborong enam medali emas, tiga perak dan dua perunggu dalam ajang Grand Prix Para-Atletik yang berlangsung di Nottwil, Swiss, pada 26-28 Mei 2022.

Bagi tim para-atletik Indonesia, prestasi tersebut menjadi modal berharga menjelang tampil pada ASEAN Para Games (APG) ke-11 tahun 2022, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Setengah lusin medali emas Indonesia dipersembahkan oleh Saptoyogo Purnomo dari nomor lari 100 dan 200 meter putra kategori T37, Karisma Evi Tiarani (lari 100 m putri, T42), Famini (Lempar cakram putri, F56), Rica Oktavia (lompat jauh putri, T20), Fauzi Purwo (lempar lembing putra, F57).

Sementara, tiga perak dipersembahkan oleh Jaenal Aripin (balap kursi roda 100 m putra, T54), Putri Aulia (lari 100 m putri, T13), Nur Ferry P. (lari 100 m putra, T47).

Baca juga: Tim Para-Badminton Indonesia Borong 6 Gelar di Dubai

Tambahan dua medali perunggu diraih oleh Fauzi Purwo L. (tolak peluru putra, F57) dan Ni Made Aryanti P (lari 100 m putri, T12).

Karisma Evi Tiarani yang tampil baik pada nomor lari 100 meter T42 mengaku pencapaian di Swiss menjadi modal penting jelang APG 2022.

"Saya sangat senang bisa kembali berlomba seperti sebelum pandemi. Karena protokol kesehatan tidak seketat saat pandemi, jadi saya bisa lebih fokus dalam bertanding," ucap Karisma Evi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.

"Meski mampu merebut medali emas, namun saya belum puas dengan penampilan saya di sini karena daya tahan tubuh masih belum bagus sehingga saat final energi tidak sebagus saat babak penyisihan," tambah Karisma Evi.

Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss, merupakan ajang resmi yang diselenggarakan oleh World Para Athletics (WPA) dan dikuti oleh 21 negara dari seluruh dunia.

Baca juga: Indonesia Siap dan Bersedia Menjadi Tuan Rumah ASEAN Para Games

Selain Indonesia, terdapat dua negara lain dari Asia Tenggara yang tampil pada ajang ini yakni Thailand dan Malaysia.

Namun, kedua negara pesaing Indonesia di ajang APG 2022 itu tidak menurunkan kekuatan terbaik di Nottwil karena mereka juga mengirim atlet untuk mengikuti kejuaraan lain.

"Meski Thailand dan Malaysia tidak menurunkan banyak atlet, kami akan tetap bisa memantau kekuatan mereka dari hasil yang dimasukan ke dalam website WPA," ucap Slamet Widodo, pelatih para-atletik Indonesia.

"Semua pelatih akan terus memantau dan mengevaluasi sejauh mana kekuatan atlet kita dibandingkan dengan kedua negara pesaing tersebut," tambah Slamet Widodo.

Thailand tidak menurunkan atlet terbaik mereka di nomor kursi roda, Malaysia cukup tangguh di tuna grahita, sedangkan Indonesia kuat di tuna daksa.

Baca juga: ASEAN Para Games 2022 Resmi Digelar di Solo, Gibran Rakabuming Jadi Ketua Panitia

Dua misi besar diusung para-atletik Indonesia dalam mengikuti kejuaraan di Nottwil ini.

Selain untuk memantau sejauh mana kesiapan atlet sebelum tampil di ASEAN Para Games 2022, kontingen Merah Putih juga berlaga di babak kualifikasi menuju ASIAN Para Games 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com