Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Trofi Liga Champions Dijuluki Si Kuping Besar?

Kompas.com - 28/05/2022, 21:19 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis


KOMPAS.com - Gelaran kompetisi sepak bola paling bergengsi di Benua Eropa, Liga Champions, musim 2021-2022 sudah memasuki laga puncak.

Dua tim peserta yakni Liverpool dan Real Madrid akan menjadi tim yang berhadapan di final Liga Champions 2021-2022.

Pemenang partai final UCL 2022 yang berlangsung di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB nanti akan memiliki kesempatan mengangkat trofi dengan desain ikonik.

Ya, trofi Liga Champions saat ini memiliki desain yang unik yaitu berupa gagang pada bagian samping.

Baca juga: 3 Alasan Real Madrid Bisa Kalahkan Liverpool pada Final Liga Champions 2022

Hal ini membuat trofi UCL berbeda dengan dua trofi kompetisi antarklub Eropa lainnya yaitu Liga Europa dan Conference League.

Oleh karena itu, trofi Liga Champions saat ini, yang sudah diperebutkan sejak musim 1966-1967, memiliki julukan tersendiri yakni "Si Kuping Besar".

Lalu, kenapa trofi Liga Champions dijuluki "Si Kuping Besar"?

Awal mula trofi Liga Champions dijuluki "Si Kuping Besar" merujuk pada fitur gagang di kedua sisi piala yang lebar ibarat daun telinga.

Kuping pada piala Liga Champions berukuran lebih besar dibandingkan trofi sebelumnya, yang berdasarkan peraturan UEFA pada 1967 menjadi hak permanen dari Real Madrid.

Dilansir dari situs resmi UEFA, piala Liga Champions memiliki tinggi 73,5 cm dengan berat mencapai 7,5 kg.

Baca juga: Liverpool Vs Real Madrid, Total Hadiah Uang Juara Liga Champions

Rancangan fitur gagang piala Liga Champions saat ini merupakan karya perancang asal Swiss, Joerg Stadelmann.

Trofi Liga Champion buatan Joerg Stadelmann mendapat arahan desain dari Sekretaris Jenderal UEFA perioede 1960 hingga 1989, Hans Bangerter.

Menariknya proses pembuatan "Si Kuping Besar" ini membutuhkan waktu 340 jam atau sekitar dua minggu.

Aturan mengenai kepemilikan piala Liga Champions pada akhirnya berubah seiring digunakannya trofi karya Joerg Stadelmann mulai musim 1968-1969.

Sejak saat itu, sebuah klub akan menyimpan sebuah piala Liga Champions secara permanen jika telah menjuarai kompetisi sebanyak lima kali secara total atau tiga kali berurutan.

Klub lain yang belum memiliki syarat tersebut akan menyimpan trofi Liga Champions selama 10 bulan sebelum memperoleh replika dengan ukuran lebih kecil yang dapat disimpan permanen.

Baca juga: Sejarah Pembuatan Trofi Liga Champions

Lima klub mempunyai hak kepemilikan piala Liga Champions setelah peraturan itu diberlakukan yakni Real Madrid, Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, AC Milan, dan Liverpool.

Peraturan kepemilikan trofi secara tetap kemudian dihapus oleh UEFA, mulai ajang Liga Champions musim 2008-2009 lalu.

(Sumber:Kompas.com/Medikantyo Junandika Adhikresna | Editor: Medikantyo Junandika Adhikresna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Patahkan Rekor Kelolosan Korsel ke Olimpiade

Timnas U23 Indonesia Patahkan Rekor Kelolosan Korsel ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Sejarah untuk Indonesia!

Daftar Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Sejarah untuk Indonesia!

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Korea Selatan: Menangi Adu Penalti, Garuda ke Semifinal!

Hasil Indonesia Vs Korea Selatan: Menangi Adu Penalti, Garuda ke Semifinal!

Timnas Indonesia
Hasil Brighton Vs Man City: Gol Langka De Bruyne, Citizens Geser Liverpool

Hasil Brighton Vs Man City: Gol Langka De Bruyne, Citizens Geser Liverpool

Liga Inggris
FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

Timnas Indonesia
Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas Indonesia
Alasan Rafael Struick Bakal Absen di Laga Semifinal Piala Asia U23

Alasan Rafael Struick Bakal Absen di Laga Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com