KOMPAS.com - Gelaran kompetisi sepak bola paling bergengsi di Benua Eropa, Liga Champions, musim 2021-2022 sudah memasuki laga puncak.
Dua tim peserta yakni Liverpool dan Real Madrid akan menjadi tim yang berhadapan di final Liga Champions 2021-2022.
Pemenang partai final UCL 2022 yang berlangsung di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB nanti akan memiliki kesempatan mengangkat trofi dengan desain ikonik.
Ya, trofi Liga Champions saat ini memiliki desain yang unik yaitu berupa gagang pada bagian samping.
Baca juga: 3 Alasan Real Madrid Bisa Kalahkan Liverpool pada Final Liga Champions 2022
Hal ini membuat trofi UCL berbeda dengan dua trofi kompetisi antarklub Eropa lainnya yaitu Liga Europa dan Conference League.
Oleh karena itu, trofi Liga Champions saat ini, yang sudah diperebutkan sejak musim 1966-1967, memiliki julukan tersendiri yakni "Si Kuping Besar".
Lalu, kenapa trofi Liga Champions dijuluki "Si Kuping Besar"?
Awal mula trofi Liga Champions dijuluki "Si Kuping Besar" merujuk pada fitur gagang di kedua sisi piala yang lebar ibarat daun telinga.
Kuping pada piala Liga Champions berukuran lebih besar dibandingkan trofi sebelumnya, yang berdasarkan peraturan UEFA pada 1967 menjadi hak permanen dari Real Madrid.
Dilansir dari situs resmi UEFA, piala Liga Champions memiliki tinggi 73,5 cm dengan berat mencapai 7,5 kg.
Baca juga: Liverpool Vs Real Madrid, Total Hadiah Uang Juara Liga Champions
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.