Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Tenis Meja Indonesia: Wadah Kompetisi dan Media Penuntas Dahaga

Kompas.com - 27/05/2022, 10:00 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liga Tenis Meja Indonesia akan kembali meramaikan ekosistem olahraga nasional. Sejumlah atlet tenis meja Tanah Air bakal ikut serta dalam kompetisi yang disebut bisa menjadi penuntas dahaga untuk mengukir prestasi tersebut.

Berdasaran laporan yang diterima Kompas.com, Liga Tenis Meja Indonesia 2022 akan digelar dalam tiga seri.

Adapun seri pertama dijadwalkan berlangsung di Gelanggang Olahraga KONI Bandung, Jawa Barat, pada 3-5 Juni 2022.

Setelah itu, Liga Tenis Meja Indonesia 2022 akan berlanjut ke Jakarta sebelum berakhir di Nusa Tenggara Barat (NTB) selaku tuan rumah seri ketiga.

Baca juga: Obati Kerinduan, Liga Tenis Meja Indonesia Kembali Bergulir

Dalam penyelenggaraannya, Liga Tenis Meja Indonesia 2022 akan diramaikan oleh sederet atlet nasional.

Di kelompok putra ada Bima Abdi Negara, Vicky Supit, Lucky Gortani, dan Nael. Sementara, di kelompok putri ada Mira, Cristine, Azizah, dan Gustine.

Ketua Penanggung Jawab Liga Tenis Meja Indonesia 2022, Singgih Yehezkiel, mengatakan bahwa kompetisi ini mengingatkan adanya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang pernah memproduksi atlet-atlet andalan Tanah Air.

"Liga Tenis Meja Indonesia 2022 ini akan mengingatkan kembali adanya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang dulu banyak melahirkan pemain kelas dunia seperti Anton Suseno, Toni Meringgi, Lingling Agustin, dan Rossi Abubakar yang mampu menembus Olimpiade," kata Yehezkiel dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Tenis Meja di Dunia dan Indonesia

Liga Tenis Meja Indonesia, menurut Yehezkiel, juga bisa menjadi media penuntas dahaga para atlet nasional yang hendak berjuang hingga mengukir prestasi di multiajang tingkat nasional maupun internasional.

"Tampilnya atlet elite tenis meja nasional itu sebagai gambaran betapa hausnya mereka akan kompetisi dan kerinduan bisa meramaikan Pekan Olahraga Nasional (PON) serta ajang multi event SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," ujar Yehezkiel di Jakarta.

Jauh sebelum ini, Indonesia memang memiliki banyak atlet tenis meja yang mampu menembus pentas internasional.

Indonesia pernah memiliki wakil di tingkat Olimpiade seperti Toni Meringgi (Olimpiade Seoul 1988), Anton Suseno (Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000), Lingling Agustin (Barcelona 1992), Rossy Syech Abubakar (Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000), dan Ismu Harinto (Sydney 2000).

Baca juga: Sisi Lain Tenis Meja: Abdel Libas Desta 4-1 pada Duel Ekshibisi

Kini, tenis meja Indonesia telah terbelenggu selama 11 tahun akibat terjadinya dualisme kepengurusan.

Akibatnya, cabang olahraga (cabor) tenis meja yang merupakan cabor Olimpiade ini tidak dipertandingkan untuk pertama kalinya pada PON XX Papua.

Bukan hanya itu, timnas tenis meja Indonesia sudah tidak memperkuat kontingen Indonesia mulai SEA Games 2017 Kuala Lumpur, SEA Games 2019 Filipina, dan SEA Games 2021 Vietnam. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com