KOMPAS.com - Cabang olahraga (cabor) esports sejatinya sudah ada sejak SEA Games 2019 Filipina.
Indonesia juga mengirim atletnya untuk cabor SEA Games 2019 Filipina saat itu dan berhasil membawa pulang 2 perak dan 1 perunggu.
Akan tetapi, medali tersebut tidak dihitung karena esports masih dalam status demo atau cabor percobaan.
Di sisi lain, kondisi kepengurusan esports di Indonesia belum stabil. Kala itu, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) dan Pengurus Nasional Indonesia Esports Association (PN IESPA) masih belum menyatu.
PB ESI menginduk ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sementara IESPA di barisan anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia).
Baca juga: Berkalung Medali Emas SEA Games, Tim PUBG Mobile Indonesia Tiba di Tanah Air
Namun, cerita berbeda pada ajang SEA Games 2021 Vietnam. esports pulang berkalung medali emas.
Lebih tepatnya 2 emas, 3 perak, dan 1 perunggu untuk kontingen Merah Putih pada SEA Games 2021.
Hal ini tak lepas dari bersatunya IESPA ke PB ESI ketika IESPA berada di bawah pimpinan Ibnu Riza Pradipto.
Kala itu, Ibnu Riza menggantikan posisi Eddy Liem sebagai ketua IESPA. Tak berangsur lama, Ibnu berhasil mendinginkan dua organisasi tersebut.
Baca juga: Modal Emas SEA Games, Apa Target Leo/Daniel di Indonesia Masters dan Indonesia Open?
Hasilnya, IESPA bersedia menginduk ke PB ESI di bawah arahan Ketua Umum Budi Gunawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.