KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati berharap pemerintah turun tangan membantu pengobatan pesenam Rifda Irfanaluthfi.
Rifda Irfanaluthfi diketahui sedang dalam kondisi cedera kaki dan bahu saat bertanding di SEA Games 2021 Vietnam.
Hal tersebut disampaikan oleh Ita Yuliati saat dihubungi Kompas.com via telepon pada Kamis (19/5/2022).
Ita mengungkapkan bahwa Rifda mengalami keretakan di tulang keringnya dan ada saraf yang rusak di bahunya sehingga membutuhkan tindakan.
Baca juga: SEA Games 2021, Pesenam Indonesia Rifda Irfanaluthfi Sumbang Tambahan Emas
"Persiapannya cukup berat terutama bagi Rifda yang cedera kaki. Cedera itu sudah lama sebenarnya, tetapi karena takut mengganggu latihan jadi diputuskan untuk tidak dilakukan tindakan dulu sebelum SEA Games," ujar Ita.
"Pada saat SEA Games dia sangat kesakitan. Cederanya pasti karena latihan, mengenai tulang kering karena sering ada tolakan-tolakan jadi retak," tutur Ita melanjutkan.
"Jadi dia disemprot (obat penghilang rasa nyeri) terus saat mau tanding. Satu lagi di bahunya ada saraf-sara yang rusak dan sebenarnya harus dioperasi," kata dia.
"Sekarang kami bingung juga kalau mau dioperasi. Ini menjelang SEA Games tahun depan dan Asian Games. Kalau operasi pasti harus resting 6 bulan untuk pemulihan," ujar Ita Yuliati.
Namun, Rifda berhasil mengalahkan keterbatasannya dan mempersembahkan dua medali emas dan satu perunggu untuk Indonesia.
Medali emas diraih Rifda dari nomor Women's Individual All Around (semua alat) dan Women's Floor Exercise. Sementara, perunggu didapat dari kategori Women's Vault Table.
Melihat proyeksi ke depan di mana Rifda disiapkan untuk tampil di Asian Games dan Olimpiade Paris 2024, Ita Yuliati pun berharap pemerintah mau membantu penanganan medis sang atlet.
Baca juga: SEA Games 2021: Rifda Kembali Sumbang Emas, Juara bersama Atlet Thailand
"Bagaimana Rifda ini mendapatkan penanganan medis yang maksimal karena ini cukup besar ya. Atlet ini aset nasional yang kami persiapkan untuk menuju Olimpiade," kata Ita Yuliati.
"Saya mohon sekali pemerintah untuk turun tangan menangani ini dan Rifda mendapatkan penanganan medis terbaik," ucapnya menambahkan.
Ita juga meminta dukungan pemerintah agar target Rifda di Asian Games dan lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024 bisa terwujud. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi training camp di luar negeri.
"Selama ini kami tidak dikasih training camp. Kalau kami berangkatkan ke luar negeri selama 2-3 bulan, itu bisa mengasah penyempurnaan dalam eksekusi saat bertanding," kata Ita.
"Jadi sebenarnya gymnastic ini sangat membutuhkan training camp karena kami tidak punya pelatih asing saat ini. Kalau training camp alat bantunya juga lebih komplet," ujar dia.
"Itu faktor utama jadi kenapa kami selalu ngotot ingin ada camp atau pelatih asing. Dana yang kemarin dikasih terus terang tidak cukup untuk mengadakan training camp," tutur Ita Yuliati.
Baca juga: Rifda Borong 2 Emas di SEA Games 2021, Olimpiade Jadi Target Selanjutnya
Ita menjelaskan bahwa Rifda sangat memerlukan training camp dan try out untuk bisa mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
"Saya menghadap ke Kemenpora awal-awal Maret. Saya katakan bahwa kami menerima keputusan hanya memberangkatkan 4 atlet ke SEA Games," kata Ita Yuliati.
"Tetapi Rifda dia akan tampil di Asian Games dan prakualifikasi Olimpiade. Dia salah satu calon olimpian kami. Oleh karena itu, dia butuh try out untuk masuk kualifikasi," ujarnya menambahkan.
"Dia harus menjalani training camp dan try out yang bagus dan lama untuk menyempurnakan penampilannya. Dana juga harus ada untuk mengikuti kejuaraan guna mengumpulkan poin kualifikasi," tutur Ita Yuliati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.