KOMPAS.com - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, berbicara soal hasil undian perempat final nomor individu badminton SEA Games 2021 Vietnam.
Hasil undian tersebut mempertemukan dua ganda putri Indonesia dengan ganda putri Thailand yang berstatus unggulan pertama dan kedua.
Dua ganda putri Indonesia yang akan tampil di perempat final adalah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto.
Apriyani/Siti akan menghadapi Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Baca juga: Klasemen Medali SEA Games 2021: Vietnam Teratas, Indonesia Ke-4 dengan 42 Emas
Sementara itu, Febby/Ribka melawan Aimsaard bersaudara yaitu Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.
Terkait hasil undian tersebut, Eng Hian selaku pelatih ganda putri Indonesia memberikan tanggapannya.
"Menurut saya, sama saja ya, mau ketemu di babak apa pun toh akhirnya bakal ketemu juga karena dua pasangan Thailand ini kan di sini adalah yang terbaik," ucap Eng Hian alias Didi dalam rilis PBSI yang diterima Kompas.com.
Menurut Eng Hian, hasil undian tersebut bisa dilihat dari kacamata gelas setengah penuh.
"Positifnya bila anak-anak menang, kemungkinan lawannya akan lebih mudah," ujar Didi. "Tapi, mereka memang harus lebih bekerja keras," tambahnya.
Baca juga: Sejarah SEA Games, Pesta Olahraga Multicabang Terbesar di Asia Tenggara
Lebih lanjut, Didi mengatakan bahwa dua ganda putri racikan terbaru Merah Putih ini memang belum klop.
Kendati belum klop, Eng Hiang melihat ini merupakan sebuah proses yang harus dijalankan.
"Saya melihat polanya belum klik, tapi ya inilah proses yang harus dijalankan dari pasangan baru di turnamen pertama," sahut Didi.
"Saya akan evaluasi terus bagaimana kecocokan permainan mereka ke depan," janji Didi.
Febby/Ribka pun setuju dengan pendapat Eng Hian. Meski sukses memastikan tiket perempat final, mereka masih belum puas dengan performa yang ditampilkan.
"Alhamdulillah hari ini bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Lawannya juga tidak mudah, mereka bagus dan power-nya lumayan. Tadi fokus satu poin demi satu poin," kata Ribka.