BEIJING, KOMPAS.com - Tenis profesional khususnya Asosiasi Tenis Wanita (WTA) masih mencari resolusi kembali ke China.
Pilihan itu, kata WTA dalam keterangan resminya pada Minggu (24/4/2022), berlandaskan pada kasus yang menimpa petenis putri China, Peng Shuai.
Mantan juara tenis nomor ganda wanita Peng Shuai pada November 2021 di media sosialnya menempatkan pesan bahwa dirinya mengalami perundungan oleh mantan Wakil Presiden CHina Zhang Gaoli.
Atas postingannya itu, Peng Shuai dikabarkan menghilang selama beberapa waktu.
Pada perhelatan Olimpiade Beijing 2022, Februari, Peng Shuai tampak muncul di media sosial.
Di situ, dia menyatakan bahwa dirinya tidak menuduh seorang pun akan perundungan yang dialaminya.
"Saya sendiri yang menghapus akun media sosial saya," ucapnya.
"Kasus ini yang menjadi perhatian kami," kata Ketua Turnamen WTA Steve Simon.
Baca juga: Sepanjang 2022 Tak Ada Kejuaraan Tenis Wanita Profesional di China
WTA mengambil sikap dengan tidak mengadakan agenda turnamen tenisnya di China sepanjang 2022.
"Kami masih mendedikasikan diri untuk menemukan penyelesaian masalah Peng Shuai ini," imbuh Steve Simon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.