KOMPAS.com - Pernyataan manajer timnas futsal Indonesia dan pihak Kemenpora terkait SEA Games 2021 bertolak belakang.
Tepat pada Kamis (7/4/2022), Moch. Asmawi selaku Ketua Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora kembali menjelaskan daftar cabor yang akan diikuti Indonesia pada SEA Games 2021 Vietnam.
Asmawi memastikan Indonesia hanya akan memberangkatkan atlet dari 31 cabor yang berpotensi menyumbang medali di SEA Games 2021.
Beberapa cabor yang sudah dipilih Kemenpora adalah angkat besi, atletik, bulu tangkis, karate, esport, hingga sepak bola.
Dikutip dari situs Kemenpora, jumlah atlet Indonesia yang akan dikirim ke Vietnam untuk mengikuti SEA Games 2021 mencapai 476 orang dari 31 cabor.
Total 31 cabor itu dipilih Kemenpora berdasarkan rekam jejak prestasi, wawancara dengan pihak terkait seperti federasi olahraga-olahraga Indonesia, dan review tim PPON.
Pemilihan 31 cabor itu juga disesuaikan dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dalam keterangannya, Asmawi juga menjelaskan daftar 14 cabor SEA Games 2021 yang tidak akan diikuti oleh atlet-atlet Indonesia.
Salah satu dari 14 cabor tersebut adalah futsal.
Adapun 13 cabor lainnya adalah bola tangan indoor dan pantai, dansa, petanque, kurash, biliar, tenis meja, muaythai, xiangqi, loncat indah, senam Ritmik, senam Aerobik, binaraga hingga sepak bola putri.
Menurut Asmawi, Kemenpora "mencoret" 14 cabor di atas karena faktor rekam jejak prestasi.
Asmawi juga menyebut atlet-atlet atau skuad Indonesia dari 14 cabor di atas tidak akan diberangkatkan ke SEA Games 2022 meskipun mereka sanggup untuk terbang ke Vietnam dengan biaya sendiri.
Baca juga: Profil Evan Soumilena, Satu-satunya Pivot Timnas Futsal Indonesia
“Kita tidak berangkatkan (14 cabor) karena tidak mempunyai jejak prestasi dan juga tidak berpeluang meraih medali pada SEA Games 2021," kata Asmawi dikutip dari situs Kemenpora.
"Itu adalah pesan dari pemerintah yang tidak bisa ditawar, kenapa karena hulunya adalah Olimpiade,” ujar Asmawi.
“Ini tanggung jawab pemerintah. Bagaiamana pun juga ini kebijakan pemerintah. Jadi sudah diputuskan yang mandiri ini tidak diberangkatkan,” tutur Asmawi menambahkan.