KOMPAS.com - Balapan Formula 1 (F1) GP Arab Saudi 2022 dipastikan tetap berjalan sesuai jadwal meski ada kekhawatiran terkait serangan teror misil di Kota Jeddah.
Hal itu disampaikan Federation Internationale de l'Automobile (FIA) dan F1 pada Sabtu (26/3/2022) petang WIB.
Satu hari sebelumnya, sesi latihan bebas atau free practice (FP) F1 GP Arab Saudi 2022 sempat terhenti setelah kilang minyak Aramco di Jeddah meledak akibat serangan rudal kelompok Houthi di Yaman.
Api dan asap hitam dari ledakan tersebut sangat jelas terlihat dari Jeddah Corniche Circuit yang terletak hanya sekitar 14 kilometer dari kilang minyak Aramco.
"Saya mencium bau terbakar. Apakah itu berasal dari mobil saya?," kata pebalap Red Bull, Max Verstappen, di tengah sesi FP1 F1 GP Arab Saudi, dikutip dari Crash.
Baca juga: Kejahilan Leclerc Jelang Finis F1 GP Bahrain Bikin Jantungan Ferrari
Faktor ledakan itulah yang membuat para pebalap mengadakan pertemuan darurat dengan para pimpinan FIA dan F1 seusai FP2 F1 GP Arab Saudi.
Reports of Houthi strike hitting #Saudi oil giant #Aramco facility in #Jeddah. Formula 1 GP takes place in city on Sunday.
Video reportedly showing aftermath of attack:#F1 #OOTT pic.twitter.com/FkCaTseLhE
— Nawied Jabarkhyl (@NawiedJabarkhyl) March 25, 2022
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam itu dihadiri oleh Presiden FIA, Mohammaed Ben Sulayem, Stefano Domenicali (CEO F1), hingga Managing Director F1, Ross Brawn.
Sempat muncul rumor bahwa para pebalap ingin memboikot atau menolak tampil pada balapan F1 GP Arab Saudi karena khawatir dengan keselamatan mereka.
Hal itu tercermin dari keterangan Team Principal sekaligus CEO Mercedes-AMG Petronas F1, Toto Wolf, seusai pertemuan dengan FIA dan F1.
"Saya dan keluarga akan tetap tinggal di sini (Jeddah). Saya sudah memutuskan kerena keselamatan kami sudah dijamin," kata Toto Wolf dikutip dari Sky Sports Italia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.