Lokasi hotel ini memiliki hamparan pasir berbentuk bulan sabit yang terlindung.
Lokasi hotel menghadap ke Samudera Hindia yang dibingkai oleh Tanjung Zamrud dan hamparan sawah.
Jarak Gran Meliá Lombok hanya 25 kilometer dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Pihak Invest Islands memaparkan bahwa hotel tersebut memadukan desain apik dan pembangunan berkelanjutan.
Hotel berdesain menyesuaikan dengan alam tropis Indonesia ini mengunggulkan, salah satunya, penggunaan bambu.
Tanaman bambu yang dikenal di Indonesia dengan segala manfaatnya itu menjadi simbol kedekatan dengan alam.
Menurut Kevin Deisser, nilai total proyek ini mencapai lebih dari 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,152 triiun.
Kevin Deisser mengatakan juga bahwa dalam masa pembangunan dan pengelolaan operasional Hotel Gran Meliá Lombok, pihaknya akan menggandeng tenaga kerja lokal.
Pada masa pembangunan seperti saat ini, kata Kevin Deisser, pihaknya mempercayakan proyek kepada Tunas Jaya Sanur.
"Tunas Jaya Sanur menyiapkan 100 persen pekerja lokal dari Bali, Jawa, dan Lombok," ucap Kevin Deisser.
Sekarang, dengan pembangunan empat unit yang tengah dikerjakan, lanjut Kevin Deisser, ada keterlibatan sekitar 70 tenaga kerja lokal dari Bali.
Sementara itu, lanjut Kevin Deisser, tenaga kerja dan karyawan asal Lombok, saat ini ada sekitar 60 orang.
"Kami akan membuka Hotel Gran Meliá Lombok pada tahun 2024," pungkas Kevin Deisser.