KOMPAS.com - Juara tinju dunia, Oleksandr Usyk, telah berada di Ukraina untuk membantu negaranya menghalau serangan invasi militer Rusia. Kini, ia menyampaikan dirinya siap untuk mengambil nyawa para penjajah negaranya apabila benar-benar diperlukan.
Oleksandr Usyk memutuskan pulang ke tanah kelahirannya pada Jumat (25/2/2022) atau pada hari kedua invasi Rusia ke Ukraina.
Ia memilih membela negaranya ketimbang menikmati kekayaan dan segala status tinggi yang tengah didapat semenjak menyabet sabuk juara WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO, dari tangan petinju andalan Inggris, Anthony Joshua, pada September 2021.
Memasuki hari ketujuh invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu (2/3/2022), Usyk mengutarakan kesiapannya untuk mengambil nyawa apabila dibutuhkan.
"Jika mereka ingin mengambil nyawa saya, atau nyawa orang-orang terdekat, saya harus lakukan," tutur petarung berusia 35 tahun tersebut kepada CNN, dari sebuah ruang bawah tanah di ibu kota Kiev.
"Namun, saya tak ingin melakukannya. Saya tak ingin melepas tembakan, saya tak ingin membunuh siapapun. Tetapi, saya tak akan punya pilihan apabila mereka ingin membunuh saya terlebih dulu."
Baca juga: Juara Dunia Tinju Kelas Berat Oleksandr Usyk Ikut Perang demi Ukraina
Terlebih, Usyk juga mengatakan dirinya tidak takut apabila harus gugur membela negaranya.
"Mungkin akan terdengar sentimentil," tutur petinju yang juga berhasil melakukan unifikasi gelar kelas jelajah tersebut.
"Jiwa saya milik Yang Maha Kuasa dan tubuh serta kehormatan saya milik keluarga dan negara saya," ujarnya lagi.
"Jadi, tak ada ketakutan. Sama sekali tak ada ketakutan. Hanya ada kebingungan, kenapa ini bisa terjadi pada abad ke-21."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.