KOMPAS.com - Ada berbagai jenis seni bela diri di dunia, salah satunya adalah capoeira.
Capoeira adalah bela diri yang berasal dari Brasil. Seni bela diri satu ini menggabungkan unsur tarian di dalamnya dengan iringan musik. Seni bela diri merupakan salah satu warisan dunia yang diresmikan UNESCO pada 2014 lalu.
Sama seperti bela diri taekwondo, biasanya gerakan capoeira berpusat di kaki, yaitu tendangan.
Dikutip dari Juara.net, pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh beberapa alat musik tradisional Brasil.
Baca juga: Alasan Timnas Brasil Tak Pakai Nomor Punggung 24, Aroma Gay!
Misalnya berimbau, yaitu kayu berbentuk melengkung dengan tali senar yang dipuul dengan kayu kecil.
Kemudian ada juga alat musik sejenis gendang besar yang disebut atabaque.
Pesepak bola asal Portugal, Luis Nani, pernah menunjukkan kebolehannya memeragakan seni tarung dan tari dari Brasil ini pada saat ia diperkenalkan sebagai pemain baru Valencia CF pada 2016 lalu.
Además del fútbol, @luisnani tiene otra gran pasión: la capoeira
Y sí, nos lo ha demostrado #NaniEnMestalla pic.twitter.com/WY56jycnUR
— Valencia CF (@valenciacf) July 14, 2016
Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brasil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil. Mereka bekerja di Brasil sejak abad ke-15.
Baca juga: Taekwondo: Pengertian, Sejarah, dan Teknik Dasar
Dikutip dari buku Macam-macam Olahraga Bela Diri oleh Rani Siti Fitriani dan Oman Suparman, dulu, capoeira adalah bela diri yang digunakan para budak untuk mempertahankan diri.
Pertarungan mereka biasa terjadi di tempat lapang di hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa daerah di Brasil) berarti caa-puera (beberapa ahli berpendapat kalau itu adalah asal nama capoeira).
Pada 1888, berakhirlah perbudakan di Brasil dan para budak yang bebas memutuskan untuk pindah ke kota.
Namun, mereka tidak punya dan pekerjaan untuk menghasilkan uang. Capoeira lalu digunakan untuk melakukan tindak kriminal demi uang.
Maka itu, muncul hukum untuk melarang capoeira pada 1890.
Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mempelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, sang guru (Mestre) Bimba, menggelar pertunjukan capoeira.
Baca juga: Lama Pertandingan Pencak Silat
Pertunjukan itu ditampilkan di depan presiden Brasil, Getulio Vargas, pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira.
Akhirnya, pada 1930, sekolah capoeira pertama resmi dibuka, agar publik dapat mempelajari seni bela diri tersebut.
Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.