Lewat performa ciamik, ia pun berharap membawa pulang bonus performa sebesar 50 ribu dolar AS (setara Rp 720 juta) yang diberikan bagi petarung yang menyuguhkan penampilan memukau sepanjang laga.
"Saya berharap pertandingan ini akan seru karena kita berdua setara secara kemampuan dan persiapan. Dan mungkin dapat menarik hati Chatri [Sityodtong] untuk memberikan saya uang 50 ribu (dolar),” harapnya.
Baca juga: Tekad Elipitua Siregar Hentikan Dominasi Petarung Filipina di ONE Championship
Ingin mempromosikan dangdut dan batik
Laga antara Sunoto dan Tial Thang akan jadi pertandingan pembuka ONE: BAD BLOOD yang tayang di lebih dari 150 negara.
Kesempatan tersebut ingin ia manfaatkan untuk memperkenalkan dua budaya Indonesia – dangdut dan batik.
Jika ada kesempatan, Sunoto ingin mengenakan batik dalam acara resmi dan juga menjadikan lagu dangdut untuk mengiringi walkout-nya.
“Setiap hari saya memang sukanya dangdut dan saya juga suka suara khasnya Via Vallen. Enak didengar itu jadi semacam penyemangat tersendiri,” beber Sunoto.
“Biasa kita latihan pakai musik dangdut. Kita mau main dikasih semangat pakai musik dangdut. Hal itu sedikit bisa jadi support penampilan nanti sambil memperkenalkan musik dangdut ke dunia.”
“Dangdut is the music of my country,” katanya.
Selain itu, ia pun ingin memperkenalkan batik lebih jauh ke mata dunia.
“Sebenarnya pertama karena Indonesia punya banyak ciri khas Batik. [Kabupaten] Blora sendiri juga punya, lalu ada batik Pekalongan. Daerah Kalimantan semua punya batik. Batik Indonesia itu banyak sekali. Kalau menurut saya batik itu simpel. Mau dipakai di mana pun juga enak,” urainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.