JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan atletik di Indonesia menghadapi tantangan Covid-19.
"Dalam perjalanan masih penuh tantangan karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19," tutur Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung.
Ada tiga fokus utama pengembangan atletik oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung menyebut hal itu di Jakarta pada Selasa (25/1/2022).
"Fokus pertama dan utama adalah peningkatan prestasi," tutur Tigor.
Baca juga: Sarana dan Prasarana Masuk Dalam Pengembangan Atletik di Indonesia
Fokus kedua, sebut Tigor adalah peningkatan sarana dan prasarana.
Fokus ketiga adalah mengusahakan atletik menjadi industri.
Ketiga tujuan itu memiliki serangkaian program, ujar Tigor Tanjung.
Tigor menyebut, fokus sarana adalah upaya memeratakan fasilitas di seluruh Indonesia.
PB PASI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun fasilitas atletik di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Fasilitas di Pengalengan itu adalah lokasi pemusatan latihan nasional atletik nomor jarak jauh.
Tigor Tanjung membeberkan di Pengalengan akan ada fasilitas pelatnas modern memenuhi standar internasional.
"Pembangunannya awal tahun ini," ucap Tigor Tanjung.
Rencana pada enam bulan ke depan adalah lintasan atletik di situ sudah jadi.
Pembangunan, selanjutnya akan mengarah pada pembangunan asrama.
"Di Pengalengan akan kami miliki fasilitas pelatna yang baik," ujarnya.
Berkenaan dengan fokus atletik menjadi industri, Tigor berpandangan bahwa PB PASI akan melakukan terobosan-terobosan.
"Perjalanan perlu waktu. Tapi, tidak boleh tinggal diam," kata Tigor Tanjung.
Lebih lanjut, Tigor mengaku optimistis semua fokus dan program terlaksana.
"Atletik itu mother of sport," ujarnya.
Tigor Tanjung melanjutkan, atletik adalah olahraga nomor satu di Olimpiade.
"Kami akan terus berupaya bisa mencapai semua tujuan tersebut," pungkas Tigor Tanjung.