KOMPAS.com - Mantan striker timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, resmi bergabung dengan klub Serie B, Como 1907, sebagai asisten pelatih. Ini akan menjadi petualangan kedua Si Kurus di Italia.
Setelah Sabah FC di Liga Super Malaysia, Como 1907 kini bakal menjadi destinasi berikutnya penyerang legendaris Garuda, Kurniawan Dwi Yulianto.
Sebagai informasi, Como saat ini berlaga di kompetisi dividi kedua Liga Italia, Serie B.
Klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia itu promosi ke Serie B pada tahun 2021 lalu.
Si Kurus, julukan Kurniawan, bergabung dengan Como sebagai asisten pelatih.
Baca juga: Kurniawan Dwi Yulianto Jadi Asisten Pelatih Klub Italia Como 1907
"Dari tahun lalu saat mereka (Como) promosi ke Serie B, Pak Mirwan Suwarso dari MOLA sudah menghubungi saya, minta saya gabung karena mau pelatih dari Indonesia untuk jadi asisten," kata Kurniawan kepada Kompas.com, Kamis (13/1/2022).
"Namun, karena saya masih terikat kontrak dengan Sabah FC, jadi bisa terealisasi bulan Desember ini. Jadi, sekarang lagi menunggu visa keluar karena memang susah untuk work permit-nya."
"Kalau memang masih lama, saya akan diperbantukan ke Garuda Select sambil menunggu visa keluar," tutur Kurniawan.
Eks asisten pelatih timnas U23 Indonesia itu mengungkapkan bahwa ia mendapatkan kontrak berdurasi lima tahun.
"Untuk berapa lama, saya kemarun sign dengan pihak MOLA lima tahun, tapi ada opsi juga bagaimana nanti per tahunnya."
"Yang pasti bangga dan excited karena saya akan banyak belajar tentang segala sesuatunya," ujar Kurniawan.
Baca juga: Tak Punya Klub, Wilshere Latihan bareng Como 1907 Milik Pengusaha Indonesia
Italia bukan negara asing bagi Kurniawan. Pria kelahiran Magelang itu pernah menimba ilmu sepak bola di Negeri Pizza melalui program PSSI Primavera pada 1993-1994.
Kala itu, Kurniawan bersama kiper Kurnia Sandy mendapat kesempatan bergabung dengan klub Serie A Liga Italia, Sampdoria.
Dalam perbincangan dengan Garuda Nusantara, seperti dilansir BolaSport.com pada 2020 lalu, Kurniawan menceritakan bahwa ia mengikuti program PSSI Primavera dan mengikuti kompetisi untuk usia di bawah 23 tahun di Italia.
"Saat itu ada kompetisi Primavera untuk pemain berusia 23 tahun ke bawah, umur saya masih 17 tahun," ungkap Kurniawan.