KOMPAS.com - Sejak pertama Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia dari awal tahun 2020, dia selalu berceloteh soal fisik, stamina, dan mental.
Shin Tae-yong dengan lugas mengatakan Indonesia hanya mampu bermain 60 menit, setelah itu "habis bensin".
Kemudian, pelatih asal Korea Selatan itu menyebutkan pemain Indonesia memiliki postur yang tidak begitu jangkung.
Sementara dia selalu mencari pemain yang memiliki postur badan yang cukup tinggi, khususnya pemain belakang dan striker.
Baca juga: Media Korea: Shin Tae-yong Punya Harapan, Park Hang-seo Butuh Keajaiban
Sementara soal mental, Shin menganggap pemain Tanah Air tak berani duel, sudah loyo sebelum bertanding.
"Dalam latihan, harus punya mental yang kuat. Mental kurang baik tidak akan dipilih juga pastinya," kata Shin Tae-yong dikutip dari akun YouTube resmi PSSI, Desember 2020.
Sudah dua tahun Shin Tae-yong memoles timnas Indonesia baik dari level U-19, U-23, dan senior.
Ketiga hal yang awalnya disoroti oleh Shin sedikit demi sedikit terlihat hasilnya, khususnya saat timnas Indonesia berkiprah di Piala AFF 2020.
Kejutan demi kejutan datang pada babak penyisihan Grup B Piala AFF 2020.
Baca juga: Bedah Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Timnas Indonesia yang awalnya diremehkan, keluar sebagai juara grup, di atas tim terkuat yakni Vietnam.
Kejutan pertama datang lewat hasil imbang 0-0 kontra Vietnam. Shin Tae-yong dipuji karena mampu menerapkan pertahanan yang solid selama 90 menit.
Hebatnya, Vietnam hanya mampu membuat sepakan mengarah ke gawang dari 21 percobaan yang mereka buat.
Angka tersebut tentu memperlihatkan betapa kuatnya pertahanan racikan Shin Tae-yong.
Kemudian kemenangan besar Indonesia 4-1 atas Malaysia yang sekaligus meloloskan Indonesia ke semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara grup.
Baca juga: Indonesia Vs Malaysia, Shin Tae-yong Membungkam Ocehan yang Meremehkan
Permainan timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong menunjukkan agresivitas tinggi.