Sistem Side by Side dalam Bulu Tangkis

KOMPAS.com - Sistem side by side dalam bulu tangkis hanya dapat ditemukan pada sektor ganda.

Sebab, pengertian sistem side by side adalah penempatan dua pemain yang saling berdampingan di sisi kanan dan kiri.

Tujuan dari penggunaan sistem ini adalah untuk bertahan dengan tiap pemain memiliki area tersendiri yang harus dilindungi.

Seperti diketahui, pada sistem side by side lapangan dibagi menjadi dua, yakni sisi kanan dan kiri.

Pembagian tersebut ditandai dengan bentuk lapangan bulu tangkis.

Baca juga: Karakteristik Pukulan Servis Panjang pada Bulu Tangkis

Pola Bertahan Side by Side

Ada tiga pola dalam sektor ganda untuk menguasai pertandingan, yakni menyerang dengan pola front and back, bertahan dengan pola side by side, dan berputar atau campuran dari kedua pola tersebut.

Mengutip buku Pengenalan Permainan Bulu Tangkis pada Usia Sekolah Dasar karya Amat Komari (2018), pola side by side secara taktik dikenal dengan istilah pola bertahan.

Pasalnya, pola ini memang secara kualitas baik dan kokoh dalam bertahan. Shuttlecock (kok) yang mengarah ke kanan ke kiri atau ke belakang ke depan menjadi tanggung jawab masing-masing pemain.

Pola ini dipilih karena daerah yang dipertahankan relatif lebih sempit sehingga tugas setiap pemain hanya mempertahankan setengah lapangan.

Baca juga: Prinsip Dasar Teknik Netting dalam Bulu Tangkis

Kelebihan Sistem Side by Side

1. Shuttlecock yang mengarah ke area lapangan pemain menjadi menjadi tanggung jawabnya, apabila kok mengarah ke tengah atau di antara kedua pemain maka antara pemain membuat kesepakatan siapa yang akan mengambilnya.
2. Pola ini sangat kuat untuk bertahan karena daerah yang dipertahankan seolah-olah lebih sempit, karena hanya mempertahankan setengah lapangan untuk masing-masing pemain.
3. Mudah diajarkan kepada pemain, karena masing masing pemain mempertahankan separuh lapangan.

Kelemahan Sistem Side by Side

1. Salah satu pemain yang lebih lemah mudah diserang lawan terus menerus karena tempatnya relatif tetap antara disisi kanan atau disisi kiri lapangan.
2. Serangannya kurang efektif karena pemain mempertahankan area dari lapangan belakang sampai depan. Setelah melakukan smash dari belakang harus ke depan mengambil pengembalian lawan di depan net. Hal ini sangat memberatkan.
3. Pemain mudah lelah karena harus maju mundur sambil menyerang dan bertahan. Tidak ada tugas mana pemain depan dan mana pemain belakang.