TIDAK seorang pun menyangka, seri terakhir Kejuaraan Nasional Sprint Rally di Meikarta, Cikarang, Jawa Barat akhir pekan ini bakal diwarnai drama yang menghebohkan.
Apalagi, semua persiapan berjalan normal dan didukung cuaca yang cukup cerah dengan terik matahari dan hembusan angin yang sedikit kencang.
Sebanyak 42 pebalap sudah bersiap sejak pukul 6.00 pagi. Meski waktu start dilaksanakan sedikit molor dari jadwal, hal tersebut tak menyurutkan antusias pebalap.
Dari 42 pebalap, hanya Sean Gelael yang berstatus ekshibisi.
Pebalap yang baru saja menjadi runners up ajang FIA World Endurance Championship ini memang secara khusus diundang Ikatan Motor Indonesia atau IMI untuk memberi motivasi, sekaligus meramaikan balapan sprint rally seri terakhir ini.
Sean dijadwalkan tampil di empat special stage (SS) dengan navigator yang berbeda. Pada SS pertama, Sean secara spesial memberi kursi navigator kepada kekasihnya, Naaraf Joesoef.
Sementara untuk SS-2, Sean memberi kesempatan kepada Ketua IMI yang juga ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Baca juga: Sean Gelael dan Sosok Pahlawan Lokal di Formula E Jakarta
Adapun untuk dua SS terakhir yang diadakan pada hari Minggu, kursi Navigator diberikan kepada Sekjen IMI yang juga anggota DPR-RI, Ahmad Sahroni.
Pada SS-1, Sean Gelael langsung tancap gas. Dia sangat semangat memperlihatkan kepiawaiannya dalam mengendalikan mobil Citroen C3 R5, yang didatangkan langsung dari Perancis.
Sean menutup SS-1 sebagai pebalap tercepat dengan catatan waktu 3 menit, 53,714 detik.
Sean lebih cepat 10 detik dari pebalap yang berada di posisi kedua. Sean juga meninggalkan pebalap senior Rifat Sungkar yang berada di posisi keempat dengan catatan waktu 4 menit, 9,226 detik.
Setelah istirahat hampir dua jam, pebalap sudah bersiap untuk SS-2. Bambang Soesatyo atau yang biasa disapa Bamsoet tiba di tenda pebalap, seusai menghadiri acara pameran otomotif Indonesia Automodified x IIMS Motobike Show 2021 di kawasan Senayan, Jakarta.
Sebelum masuk ke mobil, Bamsoet dan Sean sempat meladeni permintaan wawancara sejumlah wartawan.
Bamsoet mengatakan bahwa ini pengalaman pertama dia naik mobil rally, yang tidak akan dia lupakan.
Benar saja, tak berapa lama kemudian, Bamsoet mendapat momen yang tak mungkin bisa dia lupakan seumur hidupnya.
Mobil Citroen C3 R5 yang digeber Sean, sempat terbang, salto dua kali dan mendarat dalam posisi miring di area gravel.
Baca juga: Kata Sean setelah Terguling bersama Bamsoet: Cuaca Sebenarnya Bagus...
Beruntung, Sean dan Bamsoet keluar dari mobil tanpa terluka. Mereka bahkan berjalan santai tanpa bantuan tim medis.
Saya dan bersama beberapa wartawan yang hadir meliput lebih terkejut lagi karena beberapa saat seusai insiden itu, Bamsoet langsung diminta pidato di depan peserta dan anggota IMI untuk pembukaan Kejurnas Rally ini.
Usai acara seremonial itu, Bamsoet bahkan meminta ikut drifting di samping kemudi pebalap Akbar Rais.
Saat kami masih terheran-heran, Ketua DPRD DKI, yang juga ikut balapan, Prasetyo Edi Marsudi dengan santai nyeletuk: “Ini baru Ketua IMI beneran, bukan kaleng-kaleng. Dia langsung merasakan balapan rally dan mobilnya terguling-guling.”
Kembali ke soal balapan. Pertanyaannya, bagaimana insiden itu terjadi? Bagaimana Sean dan Bamsoet bisa keluar mobil tanpa luka ?
Yang namanya insiden, tidak pernah disebabkan oleh satu faktor. Dari sisi pebalap, Sean merupakan pebalap berpengalaman dan kelas dunia.
Itu sebabnya, Sean bisa menggebar mobilnya sangat cepat dan bisa unggul 10 detik dari peserta lainnya.
Pada balapan kemarin, Sean tampil sangat santai karena ajang ini hanya ekshibisi buatnya.
Dis sama sekali tidak keliatan grogi atau tegang saat memegang kemudi bersama kekasihnya di SS-1 maupun saat bersama Bamsoet di SS-2.
Ketenangan Sean pun diakui Bamsoet. Dijelaskan, meski mobil terbalik, Sean tetap tenang, menanyakan keadaannya dan meminta agar tidak banyak bergerak, Sean keluar mobil terlebih dahulu, baru membantunya keluar dari mobil.
Dari situ, Bamsoet bisa menilai, Sean pebalap professional kelas dunia. Yang terlihat grogi, jusru ayahnya, Ricardo Gelael. Maklum, orang yang diajak ngebut Sean adalah pejabat tinggi negara.
Memang sehebat apa pun pebalap, pasti tak akan pernah terelakan dalam kecelakaan dalam lomba. Beberapa pebalap kelas dunia, seperti WRC juga banyak pernah mengalami nasib sial.
Di sisi lain, lintasan Sprint Rally Meikarta, untuk tahun ini ditambahkan area gravel (tanah).
Sebelumnya, hampir seluruhnya full tarmac (aspal). Mobil yang dipakai Sean, disetel sebagian besar untuk aspal, termasuk suspensinya.
Baca juga: Selamat dari Kecelakaan Saat Reli, Bamsoet: Allah Masih Melindungi Saya
Di tempat kejadian kecelakaan, sepertinya, mobil Sean menerjang dua gundukan tanah yang jaraknya hampir berdekatan dalam kecepatan tinggi.
Jadi, mobil setelah terpental akibat gundukan pertama, lebih terpental lagi ke atas karena menghantam gundukan kedua yang jaraknya berdekatan.
Permukaan tanah berubah strukturnya karena telah dilewati puluhan kendaraan peserta. Pada SS-1, kondisi tanah lebih lembek karena sehari sebelumnya, lintasan diguyur hujan.
Pada SS-2, struktur permukaan tanah sudah berubah lebih keras karena tanah sudah mengering seiiring kondisi cuaca panas.
Lalu kenapa pebalap lain aman? Itu karena kecepatan mobil Sean lebih kencang dari mereka. Hasil SS-1 saja sudah memperlihatkan selisih waktu kecepatan mobil Sean yang lebih cepat 10 detik.
Yang menarik, Sean dan Bamsoet tidak mengalami luka meski badan mobil kondisinya hampir sebagian ringsek.
Ini tidak lepas dari standar keamanan mobil Rally dengan roll bar serta kelengkapan safety lainnya, seperti helm, baju balap, dan sabuk pengaman.
Dari insiden yang dialami bersama Sean, Bamsoet mengaku cukup yakin bahwa mobil rally maupun mobil balap itu memang didesain sedemikian rupa sehingga sangat aman dikendarai.
Rifat Sungkar juga sepakat dengan hal ini. Kecelakaan yang dialami Sean dan Bamsoet adalah hal yang biasa dalam rally.
Namun, faktor keselamatan dan keamanan yang akan menjadi sorotan. Motorsport adalah olahraga yang berbahaya. Akan tetapi, safety device yang dipakai sudah diperhitungkan.
Mobil yang dipakai Sean adalah salah satu mobil terbaik di dunia, baik speed mapun fitur-fitur safety-nya.
Makanya, sangat spektakuler kecelakaan dengan kecepatan dan kerusakan seperti itu tapi Sean dan Bamsoet bisa keluar mobil tanpa luka.
Semua ini berkat perangkat keselamatan yang baik dari bahan yang mereka pakai di mobilnya.
Buat Pak Bamsoet, semoga tidak kapok dengan pengalaman pertama yang tak terlupakan ini.
Seperti pesan Rifat, balapan itu bukan soal berapa banyak kecelakaan, tetapi berapa kali kita mau coba lagi untuk menjadi juara.
Ayo gas lagi, Pak!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.