Di tempat kejadian kecelakaan, sepertinya, mobil Sean menerjang dua gundukan tanah yang jaraknya hampir berdekatan dalam kecepatan tinggi.
Jadi, mobil setelah terpental akibat gundukan pertama, lebih terpental lagi ke atas karena menghantam gundukan kedua yang jaraknya berdekatan.
Permukaan tanah berubah strukturnya karena telah dilewati puluhan kendaraan peserta. Pada SS-1, kondisi tanah lebih lembek karena sehari sebelumnya, lintasan diguyur hujan.
Pada SS-2, struktur permukaan tanah sudah berubah lebih keras karena tanah sudah mengering seiiring kondisi cuaca panas.
Lalu kenapa pebalap lain aman? Itu karena kecepatan mobil Sean lebih kencang dari mereka. Hasil SS-1 saja sudah memperlihatkan selisih waktu kecepatan mobil Sean yang lebih cepat 10 detik.
Yang menarik, Sean dan Bamsoet tidak mengalami luka meski badan mobil kondisinya hampir sebagian ringsek.
Ini tidak lepas dari standar keamanan mobil Rally dengan roll bar serta kelengkapan safety lainnya, seperti helm, baju balap, dan sabuk pengaman.
Dari insiden yang dialami bersama Sean, Bamsoet mengaku cukup yakin bahwa mobil rally maupun mobil balap itu memang didesain sedemikian rupa sehingga sangat aman dikendarai.
Rifat Sungkar juga sepakat dengan hal ini. Kecelakaan yang dialami Sean dan Bamsoet adalah hal yang biasa dalam rally.
Namun, faktor keselamatan dan keamanan yang akan menjadi sorotan. Motorsport adalah olahraga yang berbahaya. Akan tetapi, safety device yang dipakai sudah diperhitungkan.
Mobil yang dipakai Sean adalah salah satu mobil terbaik di dunia, baik speed mapun fitur-fitur safety-nya.
Makanya, sangat spektakuler kecelakaan dengan kecepatan dan kerusakan seperti itu tapi Sean dan Bamsoet bisa keluar mobil tanpa luka.
Semua ini berkat perangkat keselamatan yang baik dari bahan yang mereka pakai di mobilnya.
Buat Pak Bamsoet, semoga tidak kapok dengan pengalaman pertama yang tak terlupakan ini.
Seperti pesan Rifat, balapan itu bukan soal berapa banyak kecelakaan, tetapi berapa kali kita mau coba lagi untuk menjadi juara.
Ayo gas lagi, Pak!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.