Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ralf Rangnick: Pelopor Gegenpressing, Juru Taktik Anyar Man United

Kompas.com - Diperbarui 29/11/2021, 20:04 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis


KOMPAS.comRalf Rangnick resmi bergabung dengan Manchester United. Kubu Setan Merah menunjuk pelatih asal Jerman itu sebagai manajer interim hingga akhir musim ini.

Manchester United mengumumkan kedatangan Ralf Rangnick pada Senin (29/11/2021) malam WIB.

"Manchester United dengan senang hati mengumumkan penunjukan Ralf Rangnick sebagai manajer interim (sementara) hingga akhir musim, dengan tunduk pada persyaratan visa kerja," demikian keterangan resmi Man United.

Ralf Rangnick merapat ke Old Trafford dengan juga kesepakatan bahwa ia akan melanjutkan peran sebagai konsultan bagi Man United selama dua tahun.

Baca juga: Ralf Rangnick Menuju Kursi Pelatih Man United, Langsung Lawan Tuchel?

"Ralf adalah salah satu pelatih dan inovator paling disegani di sepak bola Eropa," kata Direktur Sepak Bola Manchester United, John Murtough.

"Dia adalah kandidat nomor satu kami untuk manajer sementara, yang mencerminkan kepemimpinan dan kemampuan teknis yang tak ternilai yang akan dia bawa dari pengalaman hampir empat dekade dalam manajemen dan pembinaan."

Sebelumnya, Rangnick bekerja di Lokomotiv Moskva sebagai Direktur Olahraga dan Pengembangan Klub.

Juru taktik berusia 63 tahun itu kini menjadi manajer kelima Manchester United setelah Sir Alex Ferguson pensiun.

Sebelumnya, pendahulu Rangnick adalah David Moyes (2013-2014), Louis van Gaal (2014-2016), Jose Mourinho (2016-2018), dan Ole Gunnar Solskjaer (2018-2021).

Pelopor Gegenpressing

Baca juga: Sejarah Man United, Kisah Anjing dan Kado Seorang Gadis

Dilansir dari National World, pria kelahiran 29 Juni 1958 yang dijuluki The Proffessor itu adalah pelopor filosofi gegenpressing atau counter pressing.

Gegenpressing adalah gaya permainan di mana tim langsung menekan lawan setelah kehilangan bola.

Pelatih sementara Manchester United, Ralf Rangnick. JAN WOITAS/AFP Pelatih sementara Manchester United, Ralf Rangnick.

Rangnick mengimplentasikan dan mengembangkan gaya permainan tersebut ketika melatih tim lokal dari desa Wuttenberg di Jerman melawan Dinamo Kyiv tahun 1983, yang saat itu ditangani oleh Valeriy Lobanovskyi.

"Ya, ini sangat simpel. Gegenpressing adalah gaya permainan sepak bola yang proaktif, mirip dengan apa yang ditampilkan Borussia Dortmund dan Liverpool di bawah Jurgen Klopp," kata Rangnick kepada ESPN terkait gegenpressing tahun 2020 lalu seperti dikutip dari KOMPAS TV.

“Kami suka menekan secara tinggi, dengan tekanan balik yang sangat intens. Ketika kami menguasai bola, kami tidak suka umpan persegi atau umpan balik."

"Kiper juga tidak boleh menjadi orang yang paling banyak kontak dengan bola. Di hampir setiap liga dan setiap negara, penjaga gawang secara teknis adalah pemain sepak bola yang paling terbatas di lapangan dan oleh karena itu kami harus memastikan bahwa dia memiliki kontak terendah dengan kakinya."

Baca juga: Makna di Balik Selebrasi Memanah Edinson Cavani

"Ini adalah gaya sepak bola yang cepat, proaktif, menyerang, menyerang balik, menekan, menarik dan menghibur," jelasnya.

Dengan filosofi sepak bola yang dimiliki Rangnick, bukan tidak mungkin Man United menampilkan permainan yang baru ke depannya.

Namun, tentu saja hal itu tidak mudah dilakukan karena membutuhkan waktu untuk bisa sukses menerapkan gaya permainan gegenpressing.

Adapun sepanjang karier kepelatihannya, Rangnick pernah melatih VfB Stuttgart, Hannover 96, FC Schalke 04, TSG Hoffenheim, dan RB Leipzig.

Selain itu, Rangnick juga pernah memegang peran sebagai direktur olahraga di Red Bull Salzburg dan RB Leipzig.

Biodata Ralf Rangnick

Nama lengkap: Ralf Rangnick
Tempat, tanggal lahir: Backnang, Jerman Barat, 29 Juni 1958
Posisi saat bermain: Gelandang bertahan
Karier pemain:

  • 1976-1979 - VfB Stuttgart U-19
  • 1979-1980 - Southwick
  • 1980-1982 - VfR Heilbronn
  • 1982-1983 - SSV Ulm
  • 1983-1985 - Viktoria Backnang
  • 1987-1988 - TSV Lippoldsweiler

Karier pelatih:

  • 1983-1985 - Viktoria Backnang
  • 1985-1987 - VfB Stuttgart II
  • 1987-1988 - TSV Lippoldsweiler
  • 1988-1990 - SC Korb
  • 1990-1994 - VfB Stuttgart U-19
  • 1995-1997 - Reutlingen
  • 1997-1999 - SSV Ulm
  • 1999-2001 - VfB Stuttgart
  • 2001-2004 - Hannover 96
  • 2004-2005 - Schalke 04
  • 2006-2011 - 1899 Hoffenheim
  • 2011 - Schalke 04
  • 2015-2016 - RB Leipzig
  • 2018-2019 - RB Leipzig
  • 2021 - Manchester United
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com