Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siku dalam Pencak Silat

Kompas.com - 24/11/2021, 14:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Dalam olahraga pencak silat, terdapat berbagai teknik serangan. Salah satu teknik serangan dalam pencak silat adalah sikuan.

Serangan dalam pencak silat selain menggunakan tangan dan kaki, dapat juga menggunakan siku.

Dikutip dari buku Pencak Silat (2015) karya Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd., M.Kes., AIFO, pengertian sikuan adalah serangan yang menggunakan siku dengan arah lintasan ke atas, bawah, depan, samping, dan belakang.

Pada saat melakukan serangan siku, maka pesilat menggunakan sikunya sebagai ujung tombak serangan.

Ada beberapa jenis sikuan atau serangan siku adalam pencak silat yaitu sikuan atas, sikuan bawah, sikuan samping, dan sikuan belakang.

Baca juga: Apa Itu Nomor Seni dalam Pencak Silat?

Menurut modul Jurus Menghadapi Lawan (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serangan siku dapat dilakukan dari depan, atas, bawah, samping, serong, dan belakang.

Jadi, serangan dengan menggunakan siku dapat dilakukan dari arah kecuali tengah.

Serangan siku sendiri termasuk salah satu teknik serangan dalam pencak silat berdasarkan gerak serta titik sasaran ke arah lawan.

Jenis-jenis serangan berdasarkan gerak dan sasaran

Sikuan

Seperti sudah dijelaskan di atas tadi, sikuan atau serangan siku adalah serangan menggunakan siku dengan arah lintasan ke atas, bawah, depan, samping, dan belakang.

Pukulan lurus

Teknik serangan ini menyerupai bentuk pukulan dalam olahraga tinju, yakni satu tangan mengayun secara mengepal ke arah depan.

Pukulan sangkal atau bandul

Bentuk serangan pukulan bandul dapat dilihat dari gerakan ayunan tangan secara mengepal, dari bawah ke atas menuju area ulu hati lawan.

Baca juga: Gerak Tangkisan pada Pencak Silat

Tebasan

Serangan tebasan menggunakan satu atau dua telapak tangan dengan perkenaan sisi terluar, yang mengayun dari arah luar ke dalam menyasar bagian muka, leher, bahu atau pinggang.

Tebangan

Tebangan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang menghadap ke bawah, sambil membengkokkan siku, dan mengarah ke leher lawan.

Pesilat putra Indonesia, Pipiet Kamelia (merah) bertanding melawan pesilat asal Vietnam Nguyen Thi Cam Nh (biru)pada partai final nomor kelas D putri 60 kg sampai 65 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Pipiet berhasil meraih medali emas.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pesilat putra Indonesia, Pipiet Kamelia (merah) bertanding melawan pesilat asal Vietnam Nguyen Thi Cam Nh (biru)pada partai final nomor kelas D putri 60 kg sampai 65 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Pipiet berhasil meraih medali emas.

Kepret

Teknik srangan ini menggunakan salah satu punggung tangan. Sementara, posisi tangan lain diletakkan di depan dada dengan telapak menghadap ke depan.

Baca juga: Mengenal Olahraga Asli Indonesia, Pencak Silat

Sanggah

Contoh upaya teknik serangan yang menggunakan satu telapak tangan dinamakan sanggah. Arah ayunan tangan dalam serangan sanggah adalah menuju tubuh lawan dari bawah ke atas.

Tamparan

Serangan tamparan adalah bentuk serangan memakai salah satu telapak tangan dalam posisi terbuka menuju bagian wajah lawan.

Tusukan

Tusukan adalah ragam pukulan memakai ujung jari tangan secara mengayun dari arah perut menuju leher maupun kepala lawan.

Patukan

Bentuk sikap menyerang dengan variasi patukan dilakukan dengan menguncupkan kelima jari tangan sembari menariknya ke belakang.

Dobrakan

Dobrakan adalah serangan menggunakan kedua telapak tangan terbuka menuju bagian dada lawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com