KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Triwatty Marciano, didampingi Sekjen Adinda Yuanita, menghadiri rapat General Assembly atau Majelis Umum Federation Equestre Internationale (FEI).
Pertemuan FEI tersebut dilangsungkan pada pekan lalu, Kamis (17/11/2021), di Belgia.
Acara dibuka dengan sambutan dari Presiden FEI, Ingmar De Vos. Terdapat pemungutan suara pertama yang dilakukan untuk menyetujui para Anggota Pengawas (Scrutineer) pada General Assembly ini yang dipilih langsung oleh Fransisco Lima, Direktur FEI Governance & Institutional Affairs.
Sekjen PP Pordasi, Adinda Yuanita, terpilih menjadi salah satu perwakilan Delegasi Federasi Nasional bersama dua delegasi lainnya, dari Maroko dan Belgia.
Dari pemungutan suara, 87 suara memilih "Yes" dan 0 suara memilih "No" untuk persetujuan para Scrutineers yang terpilih.
Ini pertama kali dalam sejarah, delegasi Indonesia dipilih langsung oleh anggota dewan FEI untuk melakukan kontribusi langsung saat General Assembly.
Baca juga: Equestrian Solidarity Challenge, Upaya Kembangkan Olahraga Berkuda Indonesia
Sekjen PP.Pordasi bersyukur dan bangga atas kepercayaan yang diterimanya.
"Secara pribadi saya sangat bersyukur berhasil mencetak sejarah bagi equestrian Indonesia karena dipercaya masuk sebagai nominasi dewan pengawas dan dipilih langsung secara voting oleh lebih dari 100 negara anggota FEI,” kata Adinda Yuanita, dalam siaran pers yang diterima, Senin (22/11/2021).
Pemungutan suara pada General Assembly dilanjutkan untuk menyutujui perubahan-perubahan peraturan di semua disiplin equestrian.
Salah satu agenda dari sesi pemungutan suara ini merupakan highlight dari General Assembly, yaitu persetujuan untuk pergantian format Sistem Kualifikasi Cabang Olahraga Equestrian pada Olimpiade 2024 di Paris.
Topik pembahasan terbesar dari pergantian format ini adalah jumlah anggota untuk Tim ketiga disiplin, dressage, show jumping, dan eventing.
Hasil suara menunjukan sebagian besar Federasi Nasional menyutujui format yang baru. Untuk keputusan persetujuan anggota tim menjadi tiga pasangan atlet rider dan kuda, 70 federasi nasional memilih "Yes" dan 30 memilih "No".
Lalu pemungutan suara terpisah untuk persetujuan format baru secara keseluruhan untuk olahraga equestrian di Olimpiade Paris 2024 menunjukan hasil 81 suara untuk "Yes" dan 15 suara untuk "No".
Format yang baru ini didukung oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee atau IOC), Thomas Bach.
Bach memastikan bahwa disiplin olahraga olimpiade harus selalu mengikuti konsep Olympic Movement, yaitu “Universality” atau “Kebersamaan” dalam bersaing sehat pada olahraga.