Ricardo sudah sangat paham seluk beluk dunia motorsport. Ini berkat pergaulannya dengan komunitas balap dunia, terutama di arena balap kursi tunggal dalam periode satu dekade terakhir.
Meski demikian, Ricardo mengaku tetap meminta pertimbangan dari koleganya yang selama ini sangat memperhatikan perjalanan karier Sean.
Menurut Ricardo, bos F1 AlphaTauri, Franz Tost menilai, kalau Sean hanya ikut untuk satu balapan Formula E, maka lebih baik tidak usah.
Ini justru bisa merusak ritme Sean yang sudah bagus di WEC. Mantan pebalap F1 saja butuh adaptasi minimal satu tahun untuk bisa memahami mobil Formula E, jangan dulu bicara sukses.
Formula E dan WEC sangat bertolak belakang. Di Formula E, yang diutamakan adalah hemat baterai dan tenaga.
Sementara, driving style balapan yang pernah diikuti Sean selama ini adalah tancap gas sejak awal, termasuk di WEC sekarang. Sean juga belum pernah sekalipun bersentuhan dengan Formula E, jadi memang dari sisi ini akan berat.
Baca juga: Erick Thohir: Formula E Ajang untuk Mempromosikan Indonesia
Soal jadwal yang ketat, juga mesti dipertimbangkan. Jadwal dimaksud bukan hanya yang bentrok, tapi juga jadwal tes dan perjalanan Sean yang melelahkan.
Pengalaman musim ini, dua pebalap Team Jagonya Ayam yang menemani Sean membentuk crew di tim JOTA #28, Tom Blomqvist dan Stoffel Vandoorne, bisa ikut Formula E dan WEC sekaligus karena tak ada jadwal yang bentrok.
Tahun depan paling tidak ada satu jadwal yang benturan, yakni pada akhir pekan 18-19 Maret. FIA WEC digelar di Amerika, sementara Formula E di China.
Lalu soal Formula E di Jakarta tanggal 4 Juni 2022. Dari sisi jadwal sebenarnya tidak bentrok, karena WEC baru digelar tanggal 11-12 Juni di Le Mans, Prancis.
Namun, untuk balapan 24 jam di Le Mans itu ada yang namanya Test Days dan dimulai sejak sepekan sebelum race utama.
Mustahil bagi Sean ikut seri di Jakarta pada Sabtu (4/6/2021) padahal hari Minggu keesokan harinya dia mesti ikut Test Day di Le Mans.
Sebagai catatan, Sean tahun ini bisa tampil bagus di Le Mans karena sudah bersiap selama sebulan sebelumnya di Eropa.
Jadi, kalo Sean ingin mengulangi atau melampaui pencapaian bagusnya musim ini, setidaknya dia juga harus melakukan persiapan yang lebih matang.
Pada akhir perbincangan, Bamsoet mengaku bisa memahami penjelasan yang ada. Bahwa dari sisi apa pun Sean cukup sulit untuk ikut Formula E di Jakarta.