Mereka tak bisa keluar maupun masuk dari daerah mereka.
Baca juga: Hasil FP2 WSBK Mandalika: Toprak Razgatlioglu Raja Hari Pertama!
Pasalnya, hanya ada dua jalan untuk akses keluar masuk ke Dusun Bunut, yakni melewati dua terowongan berbeda yang dibuat.
Nahasnya, drainase dari terowongan itu masih belum sempurna ketika hujan hadir pada Oktober dan menyebabtkan genangan setinggi dada pria dewasa.
Genangan di dua terowongan tersebut sekaligus memutus akses keluar masuk Dusun Bunut.
"Lebih dari satu minggu tidak bisa keluar masuk ke sini. Terus kami memotong pagar besi dari sirkuit untuk minta pertolongan," kata Suprayadi, warga Dusun Bunut.
"Baru pihak kontraktor datang lalu menyedot air. Tapi kalau sekarang sudah ada drainase, jadi tidak menggenang lagi," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Sapi di Tengah Sirkuit Mandalika
Mata pencaharian warga Dusun Bunut mayoritas adalah nelayan dan peternak sapi. Maka tak heran jika ada sapi di tengah Sirkut Mandalika.
Namun demikian, pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) selaku pengelola Sirkuit Mandalika mewanti-wanti agar sapi diikat selama WSBK Mandalika berlangsung.
Hal itu agar WSBK Mandalika berjalan dengan lancar tanpa terganggu oleh sapi.
"Sapi di sini semuanya terikat. Banyak juga yang masuk kandang," kata Reme kepada Kompas.com.
"Panitia WSBK (World Superbike) sudah mewanti-wanti agar sapi tidak lepas, jadi sudah kami ikat," ujar dia melanjutkan.
Baca juga: Toprak Razgatlioglu Bantu Potong Rumput Sirkuit Mandalika, lalu Jadi yang Tercepat di FP1
Warga Desa Bunut sejatinya bersedia untuk pindah. Beberapa dari mereka juga sudah memiliki tujuan daerah baru untuk disinggahi.
Soal harga, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp. 75 juta per are (100 meter persegi).
Rata-rata dari mereka memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK).
"Harga tanah sudah setuju Rp. 75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga (untuk bangunan)," kata Suprayadi.
Baca juga: Penonton di Mandalika: Ini Baru WSBK, Belum MotoGP
"Kami bersedia pindah, tetapi tanah dan bangunan belum dibayar," kata dia.
Selama WSBK Mandalika berlangsung, warga Dusun Bunut harus memakai gelang pengenal untuk bisa akses keluar masuk.
Tanpa gelang tersebut, mereka tak bisa melewati penjagaan ketat WSBK Mandalika.
Baca juga: Hujan Diprediksi Guyur Mandalika, Penonton WSBK Siap-siap Bawa Payung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.