KOMPAS.com - Pengguna YouTube bernama "Soul Kuta Lombok" yang diduga mengunggah video unboxing kargo Ducati di WSBK Mandalika, mengungkapkan klarifikasinya.
Insiden unboxing motor Ducati secara ilegal menjadi pemberitaan tidak sedap menjelang perhelatan balapan seri terakhir WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pihak Ducati dikabarkan meradang karena mendapati boks kargo berisi motor nomor 21 milik pebalap mereka, Michael Rinaldi, dibuka secara ilegal dan "diutak-atik" oleh seseorang yang diduga panitia lokal Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Baca juga: Video Utak-atik Boks Kargo Motor Ducati Jelang WSBK Mandalika
Bocornya video unboxing motor Ducati di WSBK Mandalika itu bahkan telah diberitakan oleh koresponden media motorsport asal Swiss, Speedweek.
Seperti diberitakan sebelumnya, kargo serta logistik balapan untuk WSBK Mandalika telah diangkut oleh beberapa pesawat Boeing 777 kargo Qatar Airways dari Doha, Qatar, dan mendarat di Bandara Lombok sejak awal pekan ini.
Masalah timbul karena boks kargo milik Ducati diketahui dibuka di Sirkuit Mandalika.
Sesuai regulasi, boks kargo dan logistik hanya boleh dibuka oleh pihak Bea Cukai atau tim itu sendiri demi mencegah manipulasi dan spionase dari kubu lawan.
Akibat insiden ini, Bos Ducati Paolo Ciabatti dikabarkan merasa sangat kecewa.
Bahkan, Speedweek menulis bahwa insiden semacam ini hanya terjadi di negara dunia ketiga dan dari 40 tahun lalu.
Bukan hanya itu, Speedweek juga memperkirakan ada boks-boks kargo lain yang telah dibuka secara ilegal di Sirkuit Mandalika.
Pemberitaan media asing terkait insiden ini pun menuai reaksi beragam dari publik Indonesia.
Sebagian besar penikmat motorsport Tanah Air merasa kecewa dan malu lantaran insiden ini dianggap telah menodai perhelatan WSBK Mandalika.
Setelah menuai kritik warganet, pengguna YouTube yang mengaku sebagai pengunggah video unboxing motor Ducati di WSBK Mandalika pun segera menghapus konten tersebut.
Melalui media sosial, pengguna YouTube bernama "Soul Kuta Lombok" itu mengatakan bahwa saat pengambilan gambar, motor tersebut sudah dalam kondisi terbuka.
Baca juga: Motor, Kru, dan Rider WSBK Tiba di Indonesia
Soul Kuta Lombok juga meminta maaf atas insiden tersebarnya video "unboxing" motor Ducati di WSBK Mandalika itu.
"Motor di-unboxing oleh pihak bea cukai untuk mengecek kelengkapan dokumen," tulisnya sembari meminta maaf.
"Saya salah telah memvideokan proses pengecekan...terima kasih telah mengingatkan dan memberi pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku."
"Saya memang tidak tahu sama sekali ini tidak boleh dipublikasikan."
"Video langsung saya privasikan beberapa jam setelah diupload."
Baca juga: Duduk Perkara Pembukaan Boks Motor Ducati di Mandalika hingga Sosok di Video
Kompas.com telah mengirim pesan pribadi ke alamat surel yang tercantum di akun YT "Soul Kuta Lombok" dan masih menunggu jawaban untuk konfirmasi selanjutnya.
Sementara itu, Bea Cukai menegaskan bahwa video unboxing motor Ducati yang menghebohkan balapan WSBK Mandalika tersebut, bukan berasal dari pihaknya.
Bea Cukai menjelaskan, pihaknya hanya melakukan dokumentasi sebagai bagian edukasi dan tanggung jawab pelaksanaan tugas.
"Perlu kami jelaskan bahwa dokumentasi di medsos sebagai bagian dari edukasi dan bentuk tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas, serta kami upayakan tidak mengandung informasi yang sensitif," tulis pernyataan resmi Humas Bea Cukai Mataram kepada Kompas.com mengenai video-video yang diunggah akun instagram @beacukaimataram selama proses penurunan logistik WSBK.
Baca juga: Bea Cukai soal Pria di Video Pembukaan Kargo Ducati: Pihak Importir yang Periksa Fisik
Pihak Bea Cukai Mataram menekankan, video unboxing lain yang ramai di media sosial bukan milik mereka.
"Sementara itu, dokumentasi lain yang beredar bukan diproduksi oleh Bea Cukai," lanjut pihak mereka yang diwakili oleh Dimas Pratama, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Mataram.
Dimas Pratama juga mengatakan para personelnya tengah fokus melakukan pemeriksaan terhadap motor sehingga tidak memerhatikan adanya pengambilan video oleh pihak lain. (Firzie A. Idris/KOMPAS.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.