JAYAPURA, KOMPAS.com - Salah satu bagian dari peta jalan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia adalah regenerasi atlet penyandang disabiitas.
Perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (Pepernas) XVI Papua adalah waktunya regenerasi atlet.
Baca juga: Rekor Nasional Baru Atletik di Peparnas XVI Papua
"Caranya, kami membagi dua kelas yakni elite dan nasional," ujar Wakil Sekjen NPC Nasional Indonesia Rima Ferdianto.
Atlet elite adalah atlet yang pernah tampil di ajang internasional seperti ASEAN Para-Games, Asian Para-Games, dan Paralimpiade.
Di Peparnas Papua XVI, atlet elite hanya bisa mengikuti satu nomor pertandingan cabang olahraga.
Kebijakan untuk atlet elite ini, kata Rima Ferdianto, menyasar atlet nasional termotivasi mengejar gelar juara.
"Nantinya, atlet nasional bisa bersaing dengan senior yang sudah berada di pelatnas," ujarnya.
Sebelumnya, NPC Indonesia sudah menyiapkan peta jalan atau road map bagi atlet penyandang disabilitas.
"Kami membuat road map untuk mencapai prestasi hingga 2032 ketika Indonesia menjadi tuan rumah Paralimpiade," kata Rima Ferdianto, Minggu (7/11/2021).
Asa Indonesia di 2032 kandas lantaran Brisbanelah yang menjadi tuan rumah Paralimpiade, bukan Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.