JAYAPURA, KOMPAS.com - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia beharap bahwa pada Paralimpiade Paris 2024, Indonesia bisa mengikuti minimal delapan cabang olahraga.
"Ini melebihi keikutsertaan tujuh cabang olahraga di Paralimpiade Tokyo 2020," ucap Wakil Sekjen NPC Indonesia Rima FerdiantoRima Ferdianto.
Baca juga: Peparnas XVI Papua, Peta Jalan Atlet Paralimpiade hingga 2044
NPC Indonesia sendiri sudah menyiapkan peta jalan atau road map bagi atlet penyandang disabilitas.
"Kami membuat road map untuk mencapai prestasi hingga 2032 ketika Indonesia menjadi tuan rumah Paralimpiade," kata Rima, Minggu (7/11/2021).
Asa Indonesia di 2032 kandas lantaran Brisbanelah yang menjadi tuan rumah Paralimpiade, bukan Indonesia.
"Kami kemudian mengalihkan target hingga 2044 untuk road map pembinaan berkesinambungan," ujar Rima.
Prestasi membanggakan Indonesia terkini adalah pada Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada perhelatan olahraga multicabang bagi atlet penyandang disabilitas itu Indonesia meraih 2 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Rima mengaku, sebenarnya, target 2 medali emas adalah target untuk Paralimpiade Paris 2024.
"Kami harap raihan di Paralimpiade Paris melebihi di Tokyo," kata Rima Ferdianto.
Sementara itu, lanjut Rima Ferdianto, Indonesia juga membidik target pada Paralimpiade Los Angeles 2028.
Hingga kini, menurut Desain Besar Olahraga Indonesia (DBON) ada lima cabang olahraga prioritas medali.
Kelima cabang olahraga itu adalah atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, dan angkat berat.
NPC Indonesia, pada perhelatan Peparnas XVI adalah regenerasi atlet.
"Caranya, kami membagi dua kelas yakni elite dan nasional," ujar Rima Ferdianto.
Atlet elite adalah atlet yang pernah tampil di ajang internasional seperti ASEAN Para-Games, Asian Para-Games, dan Paralimpiade.
Di Peparnas Papua XVI, atlet elite hanya bisa mengikuti satu nomor pertandingan cabang olahraga.
Kebijakan untuk atlet elite ini, kata Rima Ferdianto, menyasar atlet nasional termotivasi mengejar gelar juara.
"Nantinya, atlet nasional bisa bersaing dengan senior yang sudah berada di pelatnas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.