Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peparnas XVI Papua, Ini Peta Jalan Atlet Disabilitas

Kompas.com - 07/11/2021, 22:39 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia sudah menyiapkan peta jalan atau road map bagi atlet penyandang disabilitas.

"Kami membuat road map untuk mencapai prestasi hingga 2032 ketika Indonesia menjadi tuan rumah Paralimpiade," kata Wakil Sekje NPC Indonesia Rima Ferdianto, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Pekan Paralimpiade Nasional, Cabor Angkat Berat untuk Atlet Disabilitas

Asa Indonesia di 2032 kandas lantaran Brisbanelah yang menjadi tuan rumah Paralimpiade, bukan Indonesia.

Pertunjukan drone yang membentuk maskot Peparnas XVI Papua, menjadi salah satu atraksi hiburan dalam Upacara Pembukaan Peparnas XVI Papua 2021 di Stadion Mandala Jayapura, Jumat (5/11/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Pertunjukan drone yang membentuk maskot Peparnas XVI Papua, menjadi salah satu atraksi hiburan dalam Upacara Pembukaan Peparnas XVI Papua 2021 di Stadion Mandala Jayapura, Jumat (5/11/2021)

"Kami kemudian mengalihkan target hingga 2044 untuk road map berkesinambungan," ujar Rima.

Prestasi membanggakan Indonesia terkini adalah pada Paralimpiade Tokyo 2020.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan piagam penghargaan kepada Leani Ratri Oktila, atlet penyandang disabilitas yang mendapatkan 2 medali emas dan 1 medali perak pada cabang olahraga para badminton Paralimpiade Tokyo 2020, Jumat (24/9/2021).DOK. Humas Kemensos Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan piagam penghargaan kepada Leani Ratri Oktila, atlet penyandang disabilitas yang mendapatkan 2 medali emas dan 1 medali perak pada cabang olahraga para badminton Paralimpiade Tokyo 2020, Jumat (24/9/2021).

Pada perhelatan olahraga multicabang bagi atlet penyandang disabilitas itu Indonesia meraih 2 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

Rima mengaku, sebenarnya, target 2 medali emas adalah target untuk Paralimpiade Paris 2024.

"Kami harap raihan di Paralimpiade Paris melebihi di Tokyo," kata Rima Ferdianto.

Peparnas XVI resmi dibuka setelah obor Peparnas resmi dinyalakan di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat (5/11/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Peparnas XVI resmi dibuka setelah obor Peparnas resmi dinyalakan di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat (5/11/2021)

Rima berharap bahwa pada Paralimpiade Paris 2024, Indonesia bisa mengikuti minimal delapan cabang olahraga.

"Ini melebihi keikutsertaan tujuh cabang olahraga di Paralimpiade Tokyo 2020," ucap Rima Ferdianto.

Sejumlah seniman membawakan tarian kolosal saat Upacara Pembukaan Peparnas Papua di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat (5/11/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.ANTARAFOTO/WAHYU PUTRO A Sejumlah seniman membawakan tarian kolosal saat Upacara Pembukaan Peparnas Papua di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat (5/11/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.

Sementara itu, lanjut Rima Ferdianto, Indonesia juga membidik target pada Paralimpiade Los Angeles 2028.

Hingga kini, menurut Desain Besar Olahraga Indonesia (DBON) ada lima cabang olahraga prioritas medali.

Kelima cabang olahraga itu adalah atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, dan angkat berat.

Presiden Joko Widodo menandatangani raket milik atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila, peraih medali emas ajang Paralimpiade Tokyo 2020, di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Presiden Joko Widodo menerima kontingan Paralimpiade Tokyo 2020 di Istana Kepresidenan Bogor sekaligus menyampaikan apresiasi dan memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berlaga di ajang olahraga tersebut.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo menandatangani raket milik atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila, peraih medali emas ajang Paralimpiade Tokyo 2020, di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Presiden Joko Widodo menerima kontingan Paralimpiade Tokyo 2020 di Istana Kepresidenan Bogor sekaligus menyampaikan apresiasi dan memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berlaga di ajang olahraga tersebut.

NPC Indonesia, pada perhelatan Peparnas XVI adalah regenerasi atlet.

"Caranya, kami membagi dua kelas yakni elite dan nasional," ujar Rima Ferdianto.

Atlet elite adalah atlet yang pernah tampil di ajang internasional seperti ASEAN Para-Games, Asian Para-Games, dan Paralimpiade.

Solikatun , atlit belia paralimpik dari Magetan yang berhasil menyumbangkan emas pada kegiatan Asian Youth Paragame di Dubai tahun 2017 bercita cita menjadi pelatih atlit disabilitas agar mendapat fasilitas.KOMPAS.COM/SUKOCO Solikatun , atlit belia paralimpik dari Magetan yang berhasil menyumbangkan emas pada kegiatan Asian Youth Paragame di Dubai tahun 2017 bercita cita menjadi pelatih atlit disabilitas agar mendapat fasilitas.

Di Peparnas Papua XVI, atlet elite hanya bisa mengikuti satu nomor pertandingan cabang olahraga.

Kebijakan untuk atlet elite ini, kata Rima Ferdianto, menyasar atlet nasional termotivasi mengejar gelar juara.

"Nantinya, atlet nasional bisa bersaing dengan senior yang sudah berada di pelatnas," ujarnya.

Leani Ratri Oktila bersama orangtuanya diarak keliling Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, setelah pulang dari Paralimpiade Tokyo dengan meraih 2 medali emas dan satu medali perak, Senin (20/9/2021).Dok. Kominfo Kampar Leani Ratri Oktila bersama orangtuanya diarak keliling Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, setelah pulang dari Paralimpiade Tokyo dengan meraih 2 medali emas dan satu medali perak, Senin (20/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com