KOMPAS.com - Permainan sepak bola terbagi dalam tiga kondisi, yakni menyerang, bertahan, dan transisi.
Menyerang tentu bertujuan mencetak gol sebanyak-banyaknya. Sementara bertahan sebaliknya, menghindari tim dari kebobolan.
Kemudian transisi terbagi lagi menjadi dua, yaitu transisi negatif dan positif.
Transisi positif merupakan fase dari bertahan ke menyerang. Sementara negatif sebaliknya, dari menyerang ke bertahan ketika tim kehilangan bola.
Baca juga: Kelak, Bali United Bukan Hanya Klub Sepak Bola
Namun, dalam artikel ini akan dijelaskan terkait pola pertahanan sepak bola agar tim tidak kebobolan.
Mengutip Modul Pembelajaran SMA PJOK (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada tiga pola pertahanan dalam sepak bola.
Ketiga pola tersebut yaitu man to man defense, zone defense, dan kombinasi. Berikut penjelasannya!
Sesuai dengan tafsirannya, man to man defense berarti pertahanan satu lawan satu. Artinya, satu pemain menjaga satu pemain.
Baca juga: Pengertian dan Tujuan Permainan Sepak Bola
Istilah lain terkait pola pertahanan adalah man to man marking. Marking berarti menandai, atau lebih tepatnya menjaga ketat.
Pemain atau pelatih yang menerapkan pola pertahanan zone defense harus sabar dan pandai membaca gerak-gerik lawan.
Sebab, seorang pemain harus bisa menguasai sebagian daerah di lapangan untuk menjaga pertahanan.
Karena fokus pertahanan pada suatu area tertentu, maka pemain menjaga ketat siapa saja yang masuk ke areanya.
Baca juga: 4 Skandal Pengaturan Skor yang Terjadi di Sepak Bola Indonesia
Adapun penjagaan yang dilakukan dengan tukar menukar posisi penjagaan merupakan pola pertahanan sepak bola kombinasi atau campuran antara man to man defense dengan zone defense.
Pola pertahanan kombinasi perlu banyak latihan dan jam terbang. Sebab, hal ini harus berkomunikasi dengan rekan di sekitarnya.
Pergantian pola pertahanannya dilakukan secara fleksibel tergantung kondisi di lapangan.
Pola pertahanan juga ini membuat pemain dapat berubah posisi penjagaan antar setiap pemain bertahan secara tiba-tiba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.