Profil Xavi Hernandez: Jebolan La Masia, Raja Assist, Kandidat Kuat Pengganti Koeman

KOMPAS.com - Xavi Hernandez menghabiskan 24 tahun hidupnya untuk satu seragam, Barcelona.

Ya, dia datang ke akademi Barca, La Masia, ketika masih berusia 11 tahun, tepatnya pada tahun 1991, dan hengkang dari Camp Nou saat menginjak usia 35 tahun atau pada tahun 2015.

Bermula dari La Masia, Xavi kemudian berkembang menjadi sosok gelandang idola sekaligus bagian penting klub asal Catalan tersebut.

Gaya tiki-taka Barca tak lepas dari gaya permainannya. Umpan magisnya membuat nama Xavi Hernandez didapuk sebagai raja assist.

Baca juga: Barcelona Pecat Koeman!

Di ruang ganti, dia merupakan sosok yang rendah hati. Selama karier profesionalnya, nama Xavi nyaris tak pernah ribut dengan pelatih maupun manajemen Barca.

Timnas Spanyol

Kejayaan Xavi tidak hanya di level klub. Dia juga menjadi pemain andalan di timnas Spanyol.

Debutnya bersama Spanyol dimulai pada tahun 2000. Sejak saat itu, dia selalu masuk tim utama.

Total, sudah 133 laga dia jalani bersama La Furia Roja, julukan timnas Spanyol.

Puncak kejayaannya terlihat ketika Spanyol merajai sepak bola Eropa dan dunia. Mereka mengemas trofi Piala Eropa 2008, Piala Duni 2010, dan Piala Eropa 2012.

Baca juga: Dipecat Barcelona, Berikut Catatan Ronald Koeman

Raja Assist

Musim 2008/2009 menjadi catatan sejarah bagi Xavi Hernandez. Dia turut berperan dalam treble winner yang diraih Barca di bawah asuhan Pep Guardiola.

Xavi Hernandez mengemas 30 assist dan 10 gol dalam 54 pertandingan pada musim 2008/2009.

Jika diperinci, 22 assist di Liga Spanyol, 7 assist di Liga Champions, dan satu sisanya di kompetisi Copa del Rey.

Selain itu, Xavi turut berkontribusi kala timnas Spanyol meraih trofi Piala Eropa 2008 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam kompetisi tersebut.

Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Madrid Vs Osasuna Berakhir Imbang, Barcelona Tumbang

Calon Pengganti Ronald Koeman

Nama Xavi Hernandez kembali mencuat tatkala Barcelona kelimpungan soal sosok di kursi pelatih.

Ronald Koeman yang awalnya digadang-gadang mengubah Barca selepas kalah nahas 2-8 dari Bayern Muenchen di Liga Champions, kini belum menuaikan hasil.