KOMPAS.com - Komunitas berkuda Indonesia, Horse Lovers DKI Jakarta, terus berupaya mengembangkan olahraga berkuda di Indonesia, khususnya dalam memberdayakan kepada kaum muda.
Hal tersebut tecermin di sela-sela ajang internal Equestrian Solidarity Challenge (ESC) Try Out IV di lobi Equinara Academy Pulomas, Sabtu (16/10/2021).
Turut Hadir dalam kegiatan itu tokoh di cabang olahraga berkuda, Sekjen PP Pordasi periode 2020-2024, Adinda Yuanita, perwakilan Andalan Stable, Dicky Kamsari, dan DNV Equestrian, Nurinda Kutty.
Ada pula Namita Chessa Marsya, atlet berkuda yang juga penyelenggara Indonesia Equestrian Solidarity Challenge Try Out IV, dan Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta, Aryo Djojohadikusumo.
Adinda Yuanita, yang sehari-harinya sebagai pemilik Equinara Horse Sport di Kawasan Jakarta International Equestrian Park (JIEP), menjelaskan soal bagaimana sulitnya olahraga berkuda berkembang di Indonesia.
Baca juga: Dua Atlet Siap Berprestasi di Kejuaraan Dunia Berkuda 2021
"Mobilisasinya tak mudah, baik secara materi maupun teknis, itu harus dikuasai stakeholder. Apalagi di cabor berkuda ini ada dua makhluk berbeda yang harus sama-sama diperhatikan, yaitu kuda dan atletnya. Ada kebutuhan yang tak biasa yang mungkin tak ada di cabang olahraga lain," kata Dinda, dalam siaran pers yang diterima.
"Untuk mendapat prestasi pun tak cuma atlet, tetapi kudanya juga yang harus mendapat perhatian. Karena itu, kami harap ESC ini ke depannya mampu mengajak seluruh stable di Indonesia menggelar lomba dengan teknis yang sama. Dalam setahun berbentuk seri secara regional dan tiga besar terakhir menjadi peserta di grand final akhir tahun di Jakarta," kata Dinda yang dua anaknya, Alisha dan Rifat, juga merupakan dua atlet muda berkuda.
Adapun Menurut Aryo, cabor berkuda sangat beruntung karena merupakan dua olahraga di Indonesia, bersama golf, yang perkembangannya sangat pesat di Jakarta.
"Senang sekali melihat ESC ini bisa terorganisasi dengan baik dan harapan saya ke depan akan lebih baik lagi. Equestrian ini juga merupakan satu dari 28 cabor yang tetap di Olimpiade. Karena itu, semua atlet berkuda harus semangat karena punya kesempatan berkembang ke tingkat lebih tinggi makin besar lagi," ucap Aryo.
Sementara itu, dari perwakilan stable, Dicky Kamsari yang juga Waketum Pengprov Pordasi DKI Jaya dan Nurinda Kutty sama-sama sepakat agar mengembangkan olahraga berkuda di Indonesia harus punya referensi bagaimana cara melatih kuda dengan benar agar bisa mendukung atlet semakin berprestasi.
Baca juga: Indonesia Bersiap Gelar Kejuaraan Internasional Berkuda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.