KOMPAS.com - Setiap aktivitas manusia, khususnya olahraga, tak lepas dari keterkaitan dengan cairan tubuh.
Ada tiga kondisi terkait cairan dalam tubuh, yakni baik atau imbang (euhidrasi), kekurangan (dehidrasi), dan kelebihan (hiperhidrasi).
Bagi seorang pelari, menyeimbangkan cairan tubuh (euhidrasi) sebelum dan sesudah berlari adalah perihal penting.
Tujuan menjaga cairan dalam tubuh adalah memperkuat sistem imun tubuh, mengeluarkan toksin, hingga sebagai daya kinerja otak dan energi.
Baca juga: Borobudur Marathon 2021: Siap-siap Melawan Batasan Waktu
Bagi pelari, memenuhi kebutuhan air minum bertujuan untuk membantu kesehatan sekaligus meningkatkan performa.
Cara mudah menyeimbangkan cairan tubuh yakni mengonsumsi air mineral sesuai kebutuhan.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Rachmad Wishnu Hidayat SpKO, tiap manusia memiliki kebutuhan cairan tubuh yang berbeda-beda.
"Kebutuhan cairan tubuh antara orang dewasa dengan anak-anak tentu berbeda, begitu juga antara pria dengan wanita," kata Rachmad Wishnu saat menyapa para pelari lewat live Instagram bersama Borobudur Marathon 2021.
Baca juga: Borobudur Marathon 2021 di Magelang Dipastikan Terapkan Prokes Ketat, Kesehatan Pelari Dicek Rutin
Kategori | Kebutuhan Cairan Tubuh |
Anak-anak | 1,2 - 1,4 liter |
Dewasa (laki) | 2 liter |
Dewasa (perempuan) | 1,8 liter |
Lansia | 1,7 liter |
Dewasa (pelari) | > 2 liter |
*data berdasarkan dari dr. Rachmad Wishnu Hidayat SpKO
Borobudur Marathon 2021 membuka peluang pelari dari seluruh penjuru Indonesia untuk ikut bergabung.
Pasalnya, Borobudur Marathon 2021 kali ini membuat suatu rangkaian yang bisa diikuti oleh pelari umum, yakni Bank Jateng Tilik Candi.
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 Sejajar dengan London dan Tokyo
Sebanyak 128 pelari terpilih berkesempatan menunjukkan kapasitas mereka lewat kategori half marathon (21,1 KM).
"Cara mudah memahami jumlah atau volume cairan tubuh yang dibutuhkan adalah dengan mengetahui sweat rate," kata Rachmad Wishnu Hidayat.
"Itung-itungan sweat rate ini gampang-gampang susah, tentunya dilakukan saat latihan, bukan ketika race," ujar dia melanjutkan.
Hal yang pertama dilakukan adalah menimbang berat badan sebelum dan sesudah latihan lari.
Selisih berat badan tersebut akan menunjukkan berapa volume tubuh kehilangan cairan baik lewat keringat tubuh atau lainnya.
Baca juga: Borobudur Marathon 2021: Ganjar Optimistis Bisa Digelar secara Umum
"Rumus sweat rate, berat badan sebelum berlatih dikurang setelah berlatih. Ditambah dengan total minum sebelum latihan. Kemudian dikurangi volume urine/kencing. Hasilnya adalah swaet loss."
"Sweat lose dibagi waktu latihan, hasil yang ditemukan adalah sweat rate."
Berikut adalah cara mudah menghitung sweat rate
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.