KOMPAS.com - Indonesia terancam tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga berskala regional, kontinental, atau internasional menyusul jatuhnya sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA).
WADA menyatakan Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping sehingga tak memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan.
Atlet-atlet Indonesia masih diizinkan untuk mengikuti kompetisi, tetapi tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa nama negara selain di ajang Olimpiade.
Melansir Reuters, WADA juga menjatuhkan sanksi serupa kepada Korea Utara dan Thailand.
Baca juga: Bos Anti Doping AS Curiga Para Atlet Rusia Tak Bersih di Olimpiade Tokyo
WADA mengatakan bahwa Badan Antidoping Korea Utara dan Indonesia dinilai tidak patuh karena tak menerapkan program pengujian yang efektif.
Sementara, Thailand gagal menerapkan kode antidoping yang diterapkan oleh WADA.
Ketua Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) periode 2017-2020, Zaini Khadafi Saragih, turut angkat bicara soal masalah ini.
Zaini mengatakan bahwa ada beberapa ketentuan dan prosedur yang kemungkinan belum dijalankan oleh LADI.
"Ya, kalau dikatakan non comply (tidak mematuhi), pasti ada ketentuan atau prosedur WADA yang belum dijalankan LADI," kata Zaini kepada Kompas.com.
"Ketentuan dan prosedur itu ada banyak, mana yang belum dijalankan, hanya pengurus LADI yang paham."
Baca juga: Kasus Doping, Atlet Rusia Masih Boleh Berkompetisi asalkan...
"Contoh, ada ketentuan harus melakukan sosialisasi atau edukasi, ada ketentuan mengumumkan kegiatan tahunan, menyidang atlet yang positif doping, dan lain-lain," ujar Zaini Khadafi Saragih.
Sanksi berat dari WADA juga pernah menimpa Rusia pada 2019 lalu meski dalam kasus yang berbeda.
Rusia dijatuhi hukuman larangan tampil empat tahun di ajang olahraga karena dinilai memanipulasi data penyelidikan antidoping.
Sanksi tersebut lalu dipangkas menjadi dua tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Alhasil, hingga 16 Desember 2022, atlet Rusia tak boleh bertanding di bawah bendera, nama, atau lagu kebangsaan mereka.
Hal itu juga terjadi pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, di mana Rusia mengusung identitas ROC (Russian Olympic Committee).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.