BEIJING, KOMPAS.com - Ada perbedaan antara perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Padahal, kedua pesta olahraga multicabang terakbar itu sama-sama terselenggara di tengah masih meluasnya pandemi Covid-19.
Baca juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Alasan China Buka Perbatasannya
Berbeda dengan Olimpiade Tokyo 2020, perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 mengizinkan kehadiran penonton.
"Hanya penonton penduduk daratan China yang diizinkan, bukan penonton dari luar negeri," ujar penyelenggara.
Para penonton itu juga mesti menjalani kewajiban ketat.
Yang mendapatkan izin adalah penonton, termasuk media dan staf lokasi pertandingan dengan vaksinasi komplet alias dua dosis.
"Mereka diperkenankan masuk ke lokasi penyelenggaraan dengan sistem gelembung," kata Kepala Pengelola Lokasi Laga Yao Hui.
Ia melanjutkan, penonton yang belum komplet mendapatkan vaksinasi mesti melalui karantina di Beijing.
"Lama karantinanya 21 hari," ucap Yao Hui.
Dalam waktu dekat, sementara itu, China akan membuka perbatasannya.
China hingga kini masih menutup perbatasannya dari warga asing lantaran pandemi Covid-19.
Sebelumnya, penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 menggelar tes laga ada Oktober 2021.
Salah satu yang dipersiapkan adalah program gelembung sebagaimana dilakukan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Selama program itu, peserta tidak diperkenankan keluar dari lokasi gelembong," ujar pernyataan penyelenggara.
Pada tes laga itu, penyelenggara memperkenankan atlet dari Asia, Eropa, dan Amerika Latin datang ke Beijing.