Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi 5 Mei dan Utang Scudetto Simone Inzaghi kepada Inter Milan

Kompas.com - 03/10/2021, 09:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Simone Inzaghi kini menjadi nakhoda Inter Milan. Namun, 19 tahun lalu Inzaghi ikut membuat I Nerazzurri menangis di Olimpico.

Sang juara bertahan Inter Milan tampil bagus di bawah asuhan Simone Inzaghi pada awal musim ini. Terkini, I Nerazzurri sukses menekuk Sassuolo 2-1 pada laga pekan ketujuh kompetisi teratas Liga Italia, Serie A.

Tak hanya belum tersentuh kekalahan, Inter-nya Inzaghi juga sangat produktif dengan 22 kali menjebol gawang lawan. Lautaro Martinez dkk menjadi tim paling subur di Serie A hingga giornata ketujuh.

Kemampuan Simone Inzaghi dalam meramu taktik yang membuat Inter Milan tampil stabil pun mendapat banyak pujian. Terlebih, musim ini I Nerazzurri ditinggal dua pilarnya yaitu Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi.

Terlibat dalam "tragedi" 5 Mei

Tragedi 5 Mei atau yang dikenal dengan "5 Maggio" merupakan salah satu momen paling tidak bisa dilupakan dari Liga Italia.

Pada tanggal tersebut di tahun 2002, Inter Milan harus menangis karena scudetto melayang pada pertandingan pekan terakhir.

Baca juga: Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut

Menariknya, Simone Inzaghi yang kini menjadi pelatih Inter Milan terlibat dalam laga dramatis tersebut. Ia menghuni skuad Lazio dan bermain sejak menit pertama.

I Nerazzurri bertamu ke Stadion Olimpico kandang Lazio pada giornata ke-34 alias terakhir Serie A musim 2001-2002, 5 Mei 2002.

Inter Milan yang ketika itu dilatih Hector Cuper datang ke Olimpico dengan status pemuncak klasemen, unggul satu poin atas Juventus yang berada di peringkat kedua.

I Nerazzurri menghidupkan asa scudetto ketika Christian Vieri menjebol gawang Luca Marchegiani saat laga baru berjalan 12 menit.

Namun, delapan menit kemudian Lazio bisa menyamakan skor lewat gol Karel Poborsky.

Inter kembali memimpin empat menit setelah gol balasan Poborsky. Kali ini, Luigi Di Biagio mencatatkan namanya ke papan skor.

Baca juga: Mauro Camoranesi, Pembelot Argentina yang Melegenda di Italia

Lazio lagi-lagi bisa menyamakan level sebelum turun minum. Poborsky mencetak gol keduanya pada laga ini, memanfaatkan blunder Vratislav Gresko.

Tragedi bagi Inter kemudian terjadi pada babak kedua. Diego Simeone mencetak gol untuk membawa Lazio unggul 3-2.

Pada menit ke-73, I Nerazzurri semakin terbenam. Umpan akurat Aparecido Cesar diselesaikan secara sempurna oleh Simone Inzaghi lewat tandukan jarak dekat yang tak bisa diantisipasi Francesco Toldo.

Gol Inzaghi menegaskan keunggulan Lazio 4-2 atas Inter Milan. I Nerazzurri tak bisa mengejar dan harus takluk di Olimpico.

Kekalahan itu membuat scudetto yang sudah ada di depan mata melayang. Sebab, pada pertandingan lain, Juventus berhasil menang 2-0 atas tuan rumah Udinese.

Juventus pun berpesta di Stadion Friuli, sedangkan Inter Milan berduka di Olimpico.

Baca juga: Manuel Locatelli, Sosok Penting di Balik Kebangkitan Juventus

Ketika wasit Gianluca Paparesta meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga di Olimpico, tifosi Lazio berhamburan ke lapangan untuk merayakan kemenangan.

Di kubu tamu, para pemain Inter tertunduk lesu. Peluang untuk mengakhiri puasa scudetto selama 13 tahun sirna begitu saja.

Duka mendalam tampak dirasakan oleh Ronaldo yang pada musim itu sempat dihantam cedera lutut parah. Sang Fenomena tertunduk dan menangis di bangku cadangan.

Utang yang harus dibayar Inzaghi

Simone Inzaghi saat masih aktif sebagai pemain. Inzaghi yang kini melatih Inter Milan pernah bermain untuk beberapa klub Liga Italia, salah satunya Lazio.www.cnn.com Simone Inzaghi saat masih aktif sebagai pemain. Inzaghi yang kini melatih Inter Milan pernah bermain untuk beberapa klub Liga Italia, salah satunya Lazio.

Legenda Inter, Marco Materazzi, yang ikut merasakan kisah pahit di Olimpico 19 tahun lalu menyebut Tragedi 5 Mei adalah utang scudetto bagi Simone Inzaghi yang kini menangani I Nerazzurri.

"Semua orang skeptis terhadap Simone, sementara dia harus mengembalikan scudetto 5 Mei," kata Materazzi menjelang peresmian Inzaghi sebagai pelatih baru Inter pada Mei lalu, seperti dikutip Sempre Inter.

"Inter memiliki kesempatan untuk tetap di atas. Simone melakukannya dengan sangat baik sehingga pekerjaannya tetap tersembunyi," imbuhnya.

"Dia adalah salah satu pelatih muda terbaik Italia. Sekarang dia harus membuat lompatan," ucap Materazzi.

Kini, 19 tahun setelah Tragedi 5 Mei, Simone Inzaghi duduk di kursi pelatih Inter Milan. Seperti kata Materazzi, Inzaghi punya tugas untuk membayar utang scudetto 19 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com