JAYAPURA, KOMPAS.com - Pertandingan cabang olahraga Paralayang PON XX Papua 2021 akan dihelat di Bukit Kampung Buton Skyline, Entrop, Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
Venue paralayang PON Papua ini menarik karena menyuguhkan panorama hamparan Kota Jayapura dari ketinggian.
Memiliki puncak bukit setinggi 320 meter di atas permukaan laut, para atlet bisa melihat pemandangan Teluk Yos Sudarso, Teluk Youtefa, dan Jembatan Youtefa.
Tak kalah menarik di sekitar lokasi landing terdapat kolam penangkaran Buaya Entrop yang biasa menjadi daya tarik wisatawan lokal.
Namun, di balik keindahan tersebut, para atlet paralayang wajib fokus. Bukit Kampung Buton Skyline juga menyuguhkan tantangan yang tidak boleh diremehkan.
Terletak tak jauh dari pesisir teluk membuat angin yang berhembus jauh lebih kencang daripada daerah pegunungan dataran tinggi.
Selain itu, perubahan arah angin juga patut diperhitungkan karena faktor cuaca di Jayapura sudah memasuki musim pancaroba.
Faktor-faktor tersebut yang mengukur teknik atlet dalam mengendalikan laju di atas angin.
Tidak kalah menantang adalah lokasi pendaratan yang membuat atlet harus mengeluarkan usaha ekstra untuk bisa landing dengan tepat.
“Landing atau tempat mendarat para atlet (di lokasi kolam buaya Entrop) berbentuk mangkok yang dikelilingi bukit dan pohon.,” ujar pelatih paralayang kontingen Jatim, Sugeng Santoso.
"Ketika angin berhembus kencang maka akan terjadi kondisi angin yang tidak stabil sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi atlet."
Sugeng Santoso mengatakan tim sudah mulai mempersiapkan diri di Jayapura sejak tanggal 19 September.
Dari rangkaian percobaan yang dilakukan tim, dia mengakui Bukit Kampung Buton Skyline menyajikan tantangan yang berbeda dari lokasi-lokasi lain yang dijumpai.
“Adaptasi di sini sangat berbeda, tempat pendaratan handicap-nya (tingkat kesulitan atau rintangan) sangat luar biasa jadi kami harus menyesuaikan,” ujarnya.
"Namun, apapun itu kami harus mempersiapkan diri sebaik mungkin."