KOMPAS.com - Sepanjang sejarah Piala Sudirman atau Sudirman Cup, Indonesia baru bisa sekali menjadi juara. Tim Merah Putih menjadi juara turnamen bulu tangkis beregu campuran itu pada edisi pertama, yakni 1989.
Piala Sudirman 2021 yang merupakan edisi ke-17 turnamen bulu tangkis dua tahunan itu bakal digelar pada 26 September hingga 3 Oktober di Vantaa, Finlandia.
Indonesia yang punya kontribusi besar di balik lahirnya kejuaraan Piala Sudirman tak pernah absen sejak edisi pertama di Jakarta pada 1989.
Piala Sudirman 1989 juga menjadi catatan bersejarah bagi bulu tangkis Indonesia.
Sebab, untuk kali pertama dan terakhir, Indonesia berhasil mengangkat trofi Piala Sudirman.
Sejak saat itu hingga kini, Tim Merah Putih belum bisa kembali meraih gelar juara Piala Sudirman.
Baca juga: Sejarah Piala Sudirman: Asal-usul Nama Kejuaraan dan Bentuk Trofi
Edisi pertama Piala Sudirman dilangsungkan pada 24-29 Mei di Istora Senayan, Jakarta.
Piala Sudirman 1989 sendiri diikuti oleh 28 tim dari seluruh dunia. Adapun, Indonesia sebagai tuan rumah berada di Grup 1 A bersama Inggris dan Korea Selatan.
Pada saat itu, tim Indonesia untuk Piala Sudirman dihuni oleh pemain-pemain terbaik Tanah Air yaitu Verawaty Fajrin, Susy Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati dan Eddy Kurniawan.
Pada babak penyisihan grup, Tim Merah Putih tampil perkasa dengan menang 5-0 atas Inggris dan 4-1 atas Korea Selatan.
Indonesia melaju ke final Piala Sudirman 1989 setelah melibas Denmark dengan skor 5-0 pada semifinal.
Hasil tersebut membawa Merah Putih ke partai puncak untuk menantang Korea Selatan yang pada semifinal lain sukses menaklukkan China dengan skor 3-2.
Kisah heroik para pebulu tangkis Merah Putih pun tersaji pada laga final Piala Sudirman edisi pertama. Indonesia yang sempat tertinggal dua poin berhasil membalikkan keadaan menjadi menang 3-2 atas Korea Selatan.
Pada pertandingan pertama, ganda putra Merah Putih yakni Eddy Hartono/Rudy Gunawan takluk dari pasangan Korea Selatan, Park Joo Bong/Kim Moon Soo, lewat rubber game dengan skor 9-15, 15-8, dan 13-15.
Perjuangan Indonesia semakin berat setelah ganda putri Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati kalah dua game langsung dari Hwang Hye Young/Chung So Young.
Baca juga: Profil Verawaty Fajrin, Legenda Bulu Tangkis Indonesia dengan Segudang Prestasi
Ketika Indonesia sudah tertinggal 0-2 dari Korea Selatan, Susy Susanti hadir memberikan harapan bagi Merah Putih.
Susy yang saat itu baru berusia 18 tahun bersua Lee Young-suk pada pertandingan ketiga. Sempat kehilangan game pertama, Susy mampu membalas dua game berikutnya dan memberikan poin pertama bagi Indonesia.
Tak hanya menahan laju Korea Selatan, kemenangan Susy Susanti itu juga menjadi titik balik kebangkitan Merah Putih.
Tunggal putra Indonesia yang turun pada pertandingan keempat, Eddy Hartono, berhasil menumbangkan Sung Han Kook dengan skor 15-4 dan 15-3.
Pada pertandingan kelima alias penentuan, Eddy Hartono yang berpasangan dengan Verawaty Fajrin di nomor ganda campuran berhasil mengatasi wakil Korea Selatan, Park Joo Bong/Chung So Young.
Kemenangan Eddy Hartono/Verawaty Fajrin menjadi puncak kisah heroik Tim Merah Putih. Indonesia pun menjuarai Piala Sudirman 1989.
Juara pada tahun 1989 menjadi satu-satunya momen Indonesia mengangkat trofi Piala Sudirman.
Setelah edisi 1989, Indonesia memang berhasil melaju ke final tiga kali beruntun. Namun, Tim Merah Putih selalu kandas di partai puncak yaitu takluk dari Korea Selatan (1991 dan 1993) serta China pada 1995.
Baca juga: Jadwal Piala Sudirman 2021, Perjuangan Indonesia Dimulai Akhir Pekan Ini
Indonesia kembali menembus final Piala Sudirman pada 2001, 2005, dan terakhir 2007.
Namun lagi-lagi, pada tiga kesempatan itu, Tim Merah Putih tak mampu membawa pulang Piala Sudirman ke Tanah Air.
Kini, Indonesia kembali melanjutkan misi mengembalikan kejayaan Merah Putih pada ajang Piala Sudirman.
Pada Piala Sudirman 2021, Indonesia tergabung di Grup C bersama Denmark, Rusia, dan Kanada.
Jadwal Piala Sudirman 2021 akan bergulir mulai Minggu (26/9/2021) hingga Minggu (3/10/2021).
Juara | Runner-up | Semifinalis |
1 (1989) | 6 (1991, 1993, 1995, 2001, 2005, 2007) | 7 (1997, 1999, 2003, 2009, 2011, 2015, 2019) |
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.