JAKARTA, KOMPAS.com - Maksimalisasi pencegahan meluasnya pandemi Covid-19 jelang PON XX Papua 2021 masih terus berlangsung.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan program vaksinasi bagi warga masyarakat di empat klaster penyelenggara.
PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
Baca juga: PON XX Papua 2021 - Tim Sepak Bola PON Jatim Optimistis Tembus Final
Ada empat klaster penyelenggara pesta olahraga multicabang nasional itu.
Selain Kota Jayapura, ada juga tiga klaster penyelenggara lainnya yakni Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Menurut catatan yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, hingga akhir September 2021, ada target yang harus terpenuhi.
Zainudin Amali menyebut hingga kini target 70 persen vaksinasi Covid-19 bagi warga sekitar klaster penyelenggara PON XX Papua 2021 masih dikejar.
"Memang, vaksinasi masih kami kejar," kata Zainudin Amali, Selasa (14/9/2021).
Catatan Kompas.com per Senin (6/9/2021) mengutip Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi di Kabupaten Merauke sudah mencapai 53,9 persen.
Di Kota Jayapura, cakupannya sudah mencapai 50,8 persen.
Lantas di Klaster Mimika, cakupan vaksinasi mencapai 49,9 persen.
Di Kabupaten Jayapura cakupan vaksinasinya mencapai 47.8 persen.
Dalam satu bulan, lanjut Aaron, ada kebutuhan 5.202 dosis vaksin Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok di Kota Jayapura.
Kemudian, di Merauke target 2.575 suntikan vaksinasi per hari harus tercapai untuk tujuan kekebalan kelompok itu.
Di Kabupaten Jayapura wajib ada penyuntikan 2.121 suntikan per hari.
Di Kabupaten Mimika mesti ada penyuntikan terwujud 3.962 per hari.
Catatan juga datang dari TNI AL berkenaan dengan dukungan percepatan vaksinasi tersebut.
Pada Senin (13/9/2021), Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Suharso-990 menyelenggarkan vaksinasi di pelabuhan Kota Jayapura.
Ada 120 vaksinator dan 500.000 dosis vaksin Sinovac tersedia dalam kegiatan itu.
Target yang dipatok adalah 2.500 orang per hari mendapatkan suntikan vaksinasi.
Pandemi Covid-19
Berhubungan dengan pencegahan meluasnya pandemi Covid-19 itu, Ketua DPR Puan Maharani, hari ini, berpesan agar pemerintah meningkatkan kewaspadaan dalam persiapan penyelenggaraan PON XX Papua 2021.
Menurut Puan, belum berakhirnya pandemi berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan para atlet maupun pihak-pihak yang terlibat dalam gelaran tersebut.
Puan mengimbah pemerintah bijak mengkaji penyelenggaraan PON agar perhelatan itu tidak menjadi bom waktu yang justru bisa memakan banyak korban.
Menurut hemat Puan, pemerintah perlu melakukan antisipasi dan sejumlah langkah strategis agar PON dapat berjalan dengan baik.
“Perlu ada upaya khusus untuk mencegah penyebaran virus corona di Papua. Tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama di daerah itu perlu dilibatkan demi mendorong efektivitas edukasi ke rakyat di akar rumput,” ujar Puan.
Sementara itu, Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi bahwa status pandemi Covid-19 paling cepat berakhir pada pertengahan atau akhir 2022.
Dicky menegaskan, virus corona belum benar-benar musnah paling tidak hingga 10 tahun ke depan meski status pandemi dicabut.
Pasalnya, inang corona bukan hanya manusia melainkan juga hewan.
Di samping itu, vaksin yang ada saat ini akan terus dikembangkan untuk mengimbangi mutasi virus.
Nantinya, setelah pandemi berakhir, status terinfeksi virus corona tidak lantas berubah menjadi endemi, namun epidemi.
Pada fase epidemi tersebut, Covid-19 tidak lagi terjadi di seluruh wilayah di dunia, tetapi hanya di suatu wilayah atau geografis tertentu.