JAKARTA, KOMPAS.com - Debut atlet surfing atau selancar ombak Indonesia Rio Waida pada Olimpiade Tokyo 2020 menaikkan pamor olahraga air ini.
Olimpiade Tokyo berlangsung mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
Baca juga: Belum Hoki di Olimpiade Tokyo, Potensi Rio Waida Disebut Luar Biasa
"Olahraga surfing lebih dikenal bahkan ditonton oleh masyarakat Indonesia," ucap Ketua Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subyakto, Kamis (16/9/2021).
Arya menerangkan, sejak 1980-an, Indonesia sudah memiliki dua peselancar ombak handal.
Keduanya adalah Ketut Menda dan Made Kasim.
"Di jajaran peselancar ombak dunia, Ketut ada di posisi ke-21 dan Made ada di posisi ke-23," kata Arya.
Pada SEA Games 2019, selancar ombak Indonesia mempersembahkan 2 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Kendati demikian, gairan selancar ombak justru tampak pada penampilan Rio Waida pada Olimpiade Tokyo 2020.
Menurut Arya, saat Rio bertanding dan disiarkan daring, penonton bertambah hingga 20.000.
"Penonton itu dari Indonesia karena kita bisa lihat dari kolom chat," ucap Arya Subyakto.
Selancar ombak masih akan menjadi peluang Rio Waida lantaran cabang olahraga ini akan dipertandingkan pada Olimpiade Paris 2024, Olimpiade Los Angeles 2028, dan Brisbane 2032.
Menurut Arya, olahraga surfing di Indonesia punya peluang mendatangkan devisa negara.
Pasalnya, Indonesia punya banyak pantai dengan ombak yang bagus.
"Indonesia menjadi tujuan peselancar dunia," pungkas Arya Subyakto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.