KOMPAS.com - Postur tubuh striker Chelsea, Romelu Lukaku, cocok untuk bermain sebagai penyerang. Dia memiliki tinggi dan besar badan cukup ideal.
Meski postur Romelu Lukaku tinggi besar, kecepatan larinya sungguh luar biasa.
Ya, Lukaku memiliki kecepatan lari yang tidak banyak dimiliki pemain berposisi striker dengan tubuh tinggi dan besar.
Dia pernah membocorkan data kecepatan larinya ketika masih berada di Manchester United lewat akun Twitter pribadinya, lalu dihapus.
Baca juga: Skuad Chelsea untuk Liga Champions 2021-2022
Kala itu, dia menjadi pemain kedua tercepat setelah Diogo Dalot. Dalam data tersebut, Lukaku mempunyai kecepatan 36,25 km/jam.
Lukaku hanya kalah dari Diogo Dalot yang memiliki kecepatan maksimal 36,43 km/jam.
Anehnya, kendati menjadi pemain tercepat kedua secara data, dia masih dianggap pemalas dan tak bisa lari oleh penggemar Man United.
"Tahun lalu (2019), ketika saya berada di Inggris, saya malas, tidak berlari, dan tidak melakukan ini itu," kata Lukaku dikutip Sportbible yang tayang pada Oktober 2020.
"Di sini (Inter Milan), mereka memanggilku pemain paling bekerja keras di ruang ganti. Jika Anda melihat saya bermain di sini dan di sana, sangat banyak perbedaan dan perkembangan."
Baca juga: Profil Romelu Lukaku, Bomber Ganas Belgia yang Tebar Ancaman di Euro 2020
"Yeah, tetapi Rom yang sama berada di sini," kata dia.
Performa Romelu Lukaku ketika di Man United tak segarang seperti saat bersama Inter Milan. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah sentuhan seorang pelatih.
Antonio Conte mampu memoles sekaligus mengeluarkan potensi sosok Romelu Lukaku menjadi striker tajam dengan penuh kecepatan.
Apa kunci Conte bisa membuat Lukaku tajam dan cepat?
"Sejak saya bergabung Inter, saya mengubah pola diet dan bisa dikatakan saya belum pernah merasakan sekuat ini," terangnya kepada Sky Sports Italia.
Baca juga: Hasil Chelsea Vs Zenit, Lukaku Jadi Pembeda dan The Blues Menang
"Diet itu terdiri dari salad untuk makan siang, banyak dada ayam, pasta Shirataki."
"Saya tidak terlalu mengubah pola makan saya karena kami harus bermain. Kami harus memiliki fisik yang sangat kuat, kami banyak berlari"
"Sejak saya mengikuti gaya hidup ini, saya menjadi lebih enteng di lapangan. Saya merasa lebih cepat dan lebih cepat."
Lukaku juga memerhatikan asupan karbohidrat untuk tubuhnya dengan konsumsi kentang, ubi jalar, dan nasi hitam setelah pertandingan.
"Pada saat itu, saya adalah pemain yang eksplosif dan otot-otot ini, tetapi Italia menempatkan saya di level lain."
Baca juga: Romelu Lukaku: Jangan Bandingkan Saya dengan Cristiano Ronaldo...
"Saya tidak pernah merasa begitu kuat. Saya mencapai level yang berbeda, secara fisik dan mental," ujar sang striker.
Kecepatan yang dimiliki oleh Lukaku tersebut banyak membantu dirinya tampil apik bersama timnya saat ini, Chelsea.
Dia digadang-gadang bisa membawa Chelsea lebih tajam dibanding sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.