Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eddy Roostopo: Mantan Atlet PON, Tetap Bertahan di Antara Busur dan Anak Panah

Kompas.com - 14/09/2021, 17:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Eddy Roostopo lahir dari keluarga pemanah. Hingga kini, mantan atlet peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XI 1985 di Jakarta itu tak bisa lepas dari dua hal yang sangat ia cintai, yaitu busur dan anak panah.

Darah pemanah memang mengalir dalam diri seorang Eddy Roostopo. Panahan adalah olahraga turun-temurun di keluarga pria yang akrab disapa Popop tersebut.

"Sebetulnya keluarga saya memang keluarga pemanah, dari kakek buyut, kakek saya, ayah saya itu semua pemanah," tutur Popop saat ditemui KOMPAS.com di kediamannya di dalam kompleks Taman Sriwedari, Solo, Senin (13/9/2021).

"Bahkan, pada PON pertama yang ada di Solo, ayah saya salah satu pesertanya."

Popop mengungkapkan, ia mulai belajar panahan usai lulus dari Sekolah Teknik Menengah (STM). Ia sempat bekerja di penebangan kayu di Kalimantan selama tiga bulan, sebelum kembali ke Solo dan menekuni panahan pada 1977, saat usianya 22 tahun.

"Saya mulai belajar panahan dan juga membuat busur, soalnya kakek saya juga pembuat busur panah. Karena saya dari keluarga pemanah, saya langsung tertarik (dengan panahan). Ada ikatan," kata Popop.

Popop belajar panahan di daerah Tawangmangu, Karanganyar, tempat ia menamatkan pendidikan dasar.

Lomba panahan pertama yang diikuti Eddy Roostopo adalah lomba panahan tradisional atau jemparingan menjelang 17 Agustus-an di Tawangmangu. Saat itu, dari 36 peserta, Popop menduduki peringkat paling buncit alias ke-36.

Baca juga: Kesejahteraan Atlet dan Mantan Atlet: Antara Fakta dan Impian

Sejak saat itu, Popop semakin rajin mengikuti lomba panah. Pada perlombaan tahun baru di Tawangmangu, ia berhasil menjadi juara pertama.

Pada Februari 1978, Popop mengikuti kejuaraan nasional panahan mewakili Kabupaten Karanganyar di Stadion Manahan. Ia pun sukses menduduki peringkat ketiga pada ajang tersebut.

Kemudian pada 1980, Popop kembali mengikuti kejuaraan nasional di Surabaya dan berhasil menyabet dua medali emas.

Ia lantas mengikuti beberapa lomba setelahnya, hingga masuk tim Jawa Tengah untuk bertanding pada PON X 1981 di Jakarta. Pada PON X, ia meraih satu medali perak dan satu perunggu.

"Saya masuk tim PON seleksi terus, dari Porda, Porprov, hingga Kejurnas. Setelah itu bergabung dengan tim PON. (Atlet panahan) saat itu dari Solo semua," kata Popop.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada PON XI 1985 di Jakarta, Eddy Roostopo mengukir prestasi terbaik dengan meraih satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu.

Pada nomor panahan tradisional jarak 50 meter PON XI, bahkan Popop mampu memecahkan rekor PON.

Eddy Roostopo menunjukkan berbagai medali dan trofi yang pernah ia raih. Pada PON XI 1985 di Jakarta, pria yang akrab disapa Popop itu berhasil meraih satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu.KOMPAS.com/ERVAN YUDHI TRI ATMOKO Eddy Roostopo menunjukkan berbagai medali dan trofi yang pernah ia raih. Pada PON XI 1985 di Jakarta, pria yang akrab disapa Popop itu berhasil meraih satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com