KOMPAS.com - Juventus mengawali musim baru dengan hasil menyedihkan. Tanpa kemenangan pada tiga pertandingan Serie A yang sudah dilalui membuat armada Massimiliano Allegri kini berada dalam situasi krisis.
Juventus membuka kompetisi teratas Liga Italia musim 2021-2022 dengan hasil imbang 2-2 di kandang Udinese.
Setelah hanya bisa membawa pulang satu angka dari lawatan ke Dacia Arena, I Bianconeri meraih hasil lebih buruk pada dua laga berikutnya yaitu kalah dari Empoli (0-1) dan Napoli (1-2).
Cuma bisa mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan, Leonardo Bonucci dkk kini terpuruk di peringkat ke-16 klasemen Liga Italia 2021-2022.
Meski baru awal musim, dua kali kekalahan beruntun termasuk dari klub promosi Empoli tentunya bukan hasil yang diinginkan Allegri.
Lantas apa yang menyebabkan Juventus mengalami krisis pada awal musim ini?
Baca juga: Juventus Kalah Beruntun, Chiellini Singgung Peran Ronaldo
Jurnalis Graham Ruthven dalam kolomnya di Eurosport menyebutkan bahwa kepergian Ronaldo yang memilih kembali ke Manchester United menurunkan kualitas lini depan Juventus.
Pendapat Ruthven ada benarnya jika menilik fakta bahwa Cristiano Ronaldo adalah sumber gol utama Juventus dalam tiga musim terakhir. CR7 selalu muncul sebagai top scorer I Bianconeri dari musim 2018-2019 hingga 2020-2021.
Menurut Ruthven, salah satu tugas utama Allegri saat ini adalah mengurai masalah lini depan timnya.
Paulo Dybala dan Alvaro Morata masing-masing telah menyumbangkan satu gol. Namun, keduanya masih harus menunjukkan bahwa mereka adalah sosok ujung tombak yang dibutuhkan Juventus.
Opsi lainnya yaitu Moise Kean, ia baru mencatatkan penampilan selama delapan menit kontra Napoli sejak didatangkan pada deadline day bursa transfer.
Baca juga: Klasemen Liga Italia: Tanpa Ronaldo, Juventus Dekati Zona Degradasi
Dari tiga pertandingan Liga Italia yang sudah dilakoni Juventus, Massimiliano Allegri selalu mengganti formasi starting XI-nya yaitu 4-4-2 (vs Udinese), 4-3-1-2 (vs Empoli), dan 4-3-3 (vs Napoli).
SitusTuttomercatoweb menilai, terlalu seringnya Allegri mengubah formasi menunjukkan bahwa juru taktik berusia 54 tahun itu belum memiliki kepastian soal komposisi terbaik timnya.
Kini, Allegri harus segera menemukan formula paten bagi Juventus. Sebab, setelah melawat ke markas Malmoe pada laga pembuka Liga Champions (Rabu, 15/9/2021), I Bianconeri akan menghadapi lawan berat di Serie A yaitu AC Milan.
Menunjuk Wojciech Szczesny sebagai kambing hitam di balik krisis Juventus bukanlah sesuatu yang adil. Namun faktanya, penampilan Szczesny sejauh ini memang jauh dari kata memuaskan.
Saat menghadapi Udinese, kiper asal Polandia itu tercatat melakukan dua kali kesalahan. Pertama, ia melanggar Ivano Pezzuto secara keras di dalam kotak penalti. Kedua, ia melakukan blunder fatal yang membuat Udinese bisa mencetak gol penyama kedudukan.
Teraktual, Szczesny menjadi bulan-bulanan media Italia setelah Juventus takluk di kandang Napoli akhir pekan lalu.
Dalam pertandingan tersebut, Szczesny gagal mengantisipasi tendangan melengkung Lorenzo Insigne secara sempurna. Akibatnya, bola muntah dapat dimanfaatkan oleh Matteo Politano untuk mencetak gol penyama skor.
Kemudian dalam gol kemenangan Napoli yang dicetak oleh Kalidou Koulibaly, Szczesny tak berbuat apa-apa saat terjadi sepak pojok.
Baca juga: Juventus Jadi Korban Comeback Napoli, Allegri Pantang Salahkan Pemain
Direktur TeleLombardia Fabio Ravezzani mengatakan bahwa Wojciech Szczesny sudah terlalu sering membuat kesalahan dan sudah saatnya Allegri memarkir kiper berusia 31 tahun itu.
"Szczesny, kesalahannya sekarang terlalu banyak. Praktis, dirinya sendiri membuang awal kompetisi. Buruk, bahkan di tim nasional," kata Ravezzani, dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Pada titik ini, menghentikannya untuk beberapa pekan adalah tindakan yang tidak dapat ditunda," tandasnya.
Menurut legenda Juventus, Alessandro Del Piero, para pemain senior yang punya jam terbang tinggi akan memegang peran penting dalam misi I Bianconeri keluar dari krisis.
"Pastinya, para pemain sadar dengan situasi ini. Mereka yang punya pengalaman lebih akan memainkan peran kunci, seperti halnya Allegri," ujar Del Piero, dikutip dari Football Italia.
Del Piero yang pernah 19 tahun berseragam I Bianconeri menambahkan, Juventus harus segera move on termasuk dari pemain yang sudah pergi.
"Sangat penting untuk menghindari referensi ke masa lalu, ke pasar (bursa transfer pemain), dan siapa yang pergi. Satu-satunya hal yang penting adalah siapa yang ada di tim sekarang."
"Masalahnya bukan di klasemen, tapi performanya. Mereka yang memiliki kepribadian lebih harus melangkah sekarang," ucap Del Piero mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.