KOMPAS.com - Perjalanan karier Wiljan Pluim sebagai pemain sepak bola tak selamanya selalu menanjak dan mulus.
Ada kalanya dia merasakan jatuh bangun demi kiprahnya di dunia sepak bola.
Nama Wiljan Pluim pada tahun 2015 sejatinya tercatat sebagai pemain Willem II Tilburg dan bermain di kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie.
Ketika dia berusia 21 tahun atau pada tahun 2010, namanya sempat menjadi incaran tim besar Belanda, Feyenoord.
Akan tetapi, dia memilih untuk setia kepada tempatnya mencari ilmu, Vitesse Arnhem. Hanya saja, kesetiaan tersebut tidak berakhir manis, karena dia sulit tembus ke skuad inti.
Baca juga: Skuad PSM Makassar untuk Liga 1 2021-2022
Kendati namanya sempat menjadi incaran tim besar, perjalanannya tak mulus. Setelah gagal maksimal di Vitesse, Pluim mencoba untuk bergabung dengan Roda JC dan sempat dipinjamkan ke PEC Zwolle.
Setelah itu, dia bergabung dengan Willem II Tilburg. Akan tetapi, nestapa bagi dirinya. Pluim diputus kontrak di tengah jalan.
Berbagai upaya dia lakukan untuk melanjutkan kariernya, termasuk trial di klub asal Denmark. Namun, takdir membawanya ke Asia Tenggara, tepatnya Vietnam.
Wiljan Pluim direkrut oleh klub Vietnam, Becamex Binh Duong, dan berkesempatan tampil di ajang Liga Champions Asia.
Baca juga: Skuad Persib Bandung untuk Liga 1 2021-2022
Nestapa kembali hadir dalam hidupnya. Becamex Binh Duong memutus kontrak Pluim di tengah jalan.
Alasannya karena Wiljan Pluim mengalami sakit infeksi usus dan klub tak ingin membayar pemain yang tidak bisa main.
Fox Sport Belanda bahkan sempat melaporkan pemutusan kontrak tersebut ke FIFA. Nasibnya pun merana di sana.
Bahkan untuk menjaga kondisi tubuhnya, dia harus menumpang latihan di FC Da Nang, rival Becamex Binh Duong.
Setelah terlunta di Vietnam, angin segar menyapanya. Dia mendapat tawaran bermain di PSM Makassar.
Baca juga: Daftar 18 Klub Peserta Liga 1 2021-2022
Saat itu, PSM Makassar masih dilatih oleh Luciano Leandro. Pada tahun 2016, Wiljan Pluim awalnya dikontrak 1 tahun.