Dengan capaian ini, Indonesia menempati peringkat 30 di klasemen akhir Paralimpiade 1984.
Paralimpiade Seoul 1984 digelar pada 16-25 Oktober 1988, diikuti 3.041 atlet dari 60 negara, mempertandingkan 733 nomor dari 18 cabang olahraga.
Dua medali perak Indonesia didapat dari cabang atletik. Hadi Abdulaziz mendapatkan medali perak untuk nomor lompat tinggi, sementara Soeparni mendapatkan medali perak dari nomor tolak peluru.
Dengan perolehan ini, Indonesia menempati peringkat 42 di klasemen akhir Paralimpiade Seoul 1988.
Indonesia absen mengirimkan atlet pada Paralimpiade Barcelona/Madrid 1992.
Atlet paralimpic Indonesia berlaga lagi pada Paralimpiade Atlanta 1996, Paralimpiade Sydney 2000, Paralimpiade Athena 2004, dan Paralimpiade Beijing 2008.
Namun, kontingen Indonesia tidak mendapatkan satu medali pun pada empat keikusertaan paralimpiade tersebut.
Pada Paralimpiade London 2012, Indonesia hanya mendapatkan satu medali perunggu. Medali ini dipersembahkan David Jacobs dari cabang olahraga tenis meja nomor perseorangan pria kelas 10.
Paralimpiade 2012 digelar di London, Inggris, pada 29 Agustus - 9 September 2012. Ajang ini diikuti oleh 4.243 atlet dari 164 negara, mempertandingkan 503 nomor dari 20 cabang olahraga.
Paralimpiade 2016 digelar di RIo de Janeiro, Brasil, pada 7-18 September 2016. Ada 4.327 atlet dari 160 negara berlaga dalam 528 nomor pertandingan dari 22 cabang olahraga.
Indonesia mendapatkan satu medali perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Satu-satunya medali ini dipersembahkan Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat besi putri nomor 41 kilogram.
Paralimpiade Tokyo 2020 digelar Tokyo, Jepang, pada 24 Agustus - 5 September 2021. Indonesia meraih sembilan medali, yaitu dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu.
Baca juga: 27 Medali Paralimpiade Indonesia dan 25 Atlet Peraihnya, 1976-2021
Dua medali emas dipersembahkan cabang badminton, dari nomor ganda putri dan ganda campuran.
Peraih medali emas badminton ganda putri adalah pasangan Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah. Adapun medali emas badminton ganda campuran dipersembahkan pasangan Hary Susanto dan Leani Ratri Oktila.
Tiga medali perak Paralimpiade Tokyo 2020 dipersembahkan cabang olahraga angkat besi dan badminton.
Ni Nengah Widiasih meraih medali perak untuk cabang olahraga angkat besi nomor 41 kilogram. Adapun dari badminton, Leani Ratri Oktila mempersembahkan medali perak dari nomor tunggal putri dan Dheva Anrimusthi dari nomor tunggal putra.
Empat medali perunggu dipersembahkan cabang olahraga atletik, tenis meja, dan badminton.
Saptoyoga Purnomo meraih medali perunggu dari cabang atletik nomor lari 100 meter putra, David Jacobs untuk tenis meja perorangan putra, Suryo Nugroho dari badminton tunggal putra SL5, dan Fredy Setiawan dari badminton nomor tunggal putra SL4.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.