KOMPAS.com - Pebalap Indonesia, Sean Gelael, menceritakan kisahnya dan tim Jota #28 yang sempat mendapatkan penalti saat balapan 24 Hours of Le Mans.
Sean Gelael bersama rekan setimnya, Stoffel Vandoorne (Belgia) dan Tom Blomqvist (Inggris), meraih podium kedua di kelas LMP2 24 Hours of Le Mans yang berlangsung Minggu (22/8/2021).
Pada balapan ini, Sean dipercaya dan mendapat kehormatan sebagai pebalap pertama untuk melakukan start serta memulai race untuk tim Jota bernomor mobil 28.
Start dari posisi ketujuh, Sean Gelael cs mengakhiri balapan terbesar FIA World Endurance Championship itu di posisi dua pada kategori LMP2.
Baca juga: Sean Gelael Ukir Sejarah Usai Finis ke-2 di 24 Hours of Le Mans
Podium kedua merupakan hasil gemilang bagi Sean Gelael mengingat ini merupakan penampilan perdananya di balapan 24 Hours of Le Mans.
Meski demikian, tim Jota #28 sempat menghadapi momen sulit ketika mereka mendapat penalti.
Mobil Jota #28 yang sedang dikendarai Tom Blomqvist dianggap melanggar aturan dengan melindas garis putih saat masuk pit dan salah masuk rombongan safety car ketika keluar pit.
Sebanyak dua penalti yaitu drive thru dan stop-and-go kemudian harus dijalani oleh pebalap selanjutnya, yakni Stoffel Vandoorne.
Hukuman tersebut membuat tim Jota #28 yang semula berada di urutan pertama merosot hingga posisi ke-10.
Meski demikian, Stoffel tetap balapan dengan tenang dan sabar sehingga perlahan bisa merangkak naik ke posisi ketiga.
Sean Gelael dkk sejatinya tak masalah mendapat penalti sebab hal itu lumrah terjadi saat balapan. Hanya saja, mereka menyayangkan pengumuman penalti yang memakan waktu lama.
Baca juga: Faktor Penyebab Sean Gelael dkk Gagal Podium di WEC Monza 2021
"Dalam kondisi itu memang penalti bisa terjadi dan itu adalah kesalahan. Namun, sangat disayangkan pengumumannya terlalu lama, sedangkan kami sedang menjalankan program lain," ujar Tom Blomqvist dalam wawancara virtual yang juga dihadiri Sean Gelael, Senin (23/8/2021) malam WIB.
"Penalti yang berat memang dan jadi semacam setback bagi kami. Tapi, kami setelah itu tetap fokus untuk recover," kata Stoffel Vandoorne menambahkan.
Pada balapan 24 Hour of Le Mans yang benar-benar berlangsung selama 24 jam ini, para pebalap yang sedang tidak mengendarai mobil memang diberi kesempatan untuk makan dan tidur.
Akan tetapi, Sean Gelael menjelaskan bahwa mereka hanya tidur secukupnya saja paling lama sekitar 2,5 jam.