BEIJING, KOMPAS.com - Hanya berselang enam bulan usai perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 pada Minggu (8/8/2021), China akan menggelar Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
"Kami memberikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020," kata pernyataan Perdana Menteri China Xi Jinping, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Umumkan Langsung Bonus Atlet Olimpiade Tokyo 2020
Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung dalam kondisi pandemi Covid-19.
Pemangku kepentingan Olimpiade Tokyo 2020, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Tokyo 2020 sudah berketetapan bahwa pesta olahraga multicabang terbesar di dunia ini berlangsung tanpa kehadiran penonton.
"Kebijakan ini untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Kebijakan tanpa penonton memang membuat pukulan finansial bagi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.
Kebijakan tanpa penonton membuat pemasukan dari penjualan tiket sama sekali kosong.
Sebelumnya, penyelenggara berharap bisa menempatkan sekitar 50 persen dari kapasitas stadion dalam setiap laga bagi penonton domestik.
Namun, kebijakan itu lalu dihapuskan demi mencegah meluasnya pandemi Covid-19 di tengah status darurat bagi Tokyo.
Berkenaan dengan perhelatan Olimpiade Musim Dingin itu, China menyebut bahwa pihaknya tak ingin mengalami kondisi darurat pandemi corona.
Lantaran itulah, China berupaya keras menamplkan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sebagai perhelatan yang menarik perhatian.
Perhelatan itu juga diharapkan berlangsung aman dan sehat.
Olimpiade Musim Dingin Beijing 2020 akan berlangsung mulai 4 Februari.
Beijing menjadi kota pertama yang menggelar Olimpiade Musim Panas maupun Olimpiade Musim Dingin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.